PARBOABOA, Pematangsiantar - Jumlah korban tewas akibat serangan roket yang menyasar stasiun kereta api di Kota Kramatorsk, Wilayah Donetsk, hingga Sabtu (9/4/2022) bertambah menjadi 52 orang. Lima di antaranya anak-anak.
Sebelumnya, pada Jumat pagi waktu setempat, dua roket Rusia dilaporkan menghantam stasiun kereta api yang menjadi tempat evakuasi warga itu.
Perusahaan kereta api milik negara Ukraina dalam pernyataan di Facebook menyebut, serangan itu disengaja menyasar infrastruktur penumpang kereta api dan penduduk kota dari Kramatorsk.
"Sebanyak 38 dari 52 orang tewas di tempat kejadian, sementara belasan lainnya meninggal di rumah sakit. Setidaknya 100 orang terluka," kata Gubernur Oblast Donetsk, Pavlo Kyrylenko.
Sementara Wali Kota Kramatorsk Oleksandr Goncharenko mengatakan jika rumah sakit setempat saat ini tengah berjuang merawat seluruh korban.
"Banyak dari mereka (para korban) berada dalam kondisi serius dan kehilangan anggota tubuh seperti tangan dan kaki," ujar Goncharenko kepada Associated Press.
Serangan itu terjadi ketika ribuan warga sipil yang melarikan diri dari invasi Rusia berada di stasiun kereta api menunggu untuk dibawa ke wilayah yang lebih aman di Ukraina.
"Pasukan Rusia dengan sengaja mencoba mengganggu evakuasi warga sipil," kata Kyrylenko menambahkan.
Dari foto-foto yang diberikan oleh pejabat Ukraina menunjukkan kondisi stasiun setelah serangan.
Mayat-mayat tergeletak di tanah di sebelah bagasi dan puing-puing yang berserakan sementara kendaraan hangus diparkir di dekatnya.
Sisa-sisa roket besar dengan tulisan "untuk anak-anak kita" dalam bahasa Rusia yang dicat di samping juga terlihat di tanah di sebelah bangunan utama stasiun.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pernyataan di Facebook mengatakan, rudal balistik jarak pendek Tochka-U digunakan dalam serangan tersebut.
Rusia membantah terlibat dalam serangan itu. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengklaim pasukan Rusia tidak terlibat dalam serangan tersebut. Berdasarkan jenis rudal yang digunakan yakni rudal balistik jarak pendek Tochka-U.
"Angkatan Bersenjata kami tidak menggunakan rudal jenis ini. Tidak ada tugas tempur yang ditetapkan atau direncanakan hari ini di Kramatorsk," kata Peskov kepada wartawan saat jumpa pers.
Menurut seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat, berdasarkan penilaian awal, rudal balistik jarak pendek itu ditembakkan oleh pasukan Rusia dari dalam Ukraina.