PARBOABOA,
Palembang – Personil Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda
Sumsel menangkap pelaku pungutan liar di pos penyekatan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Sumatera Selatan.
Aksi para tersangka sebelumnya viral di media sosial.
Setidaknya ada lima oknum petugas PPKM di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, terlibat
pungli sopir truk.
Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Hisar Siallagan,
aksi para oknum itu dilakukan di pintu keluar Tol Kramasan Palembang-Lampung, Kabupaten
Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Kata Hisar modus para pelaku adalah meminta sejumlah uang
kepada sopir truk yang tidak memiliki sertifikat vaksin ataupun hasil swab
antigen sebagai syarat untuk melewati wilayah perbatasan Sumsel - Lampung.
"Para sopir yang jadi korban sekarang ini sudah melewati
Palembang. Maka kita gali keterangan dari yang bisa kita dapat. Mulai dari anggota
polisi yang berjaga di pos penyekatan, kemudian dari pelaku itu sendiri,"
ujarnya.
Hisar melanjutkan, seharusnya sopir-sopir itu diarahkan
untuk putar balik jika tidak dapat memenuhi syarat melintas disaat PPKM ini.
Ada lima orang oknum yang ditangkap, meraka adalah BD (22)
anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir, AR (27) dari
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), NP (19) dan HR (39) dari Dinas
Perhubungan (Dishub), dan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) berinisial NK
(21).
Dari pengakuan para pelaku, merraka melakukan aksi pungli
itu baru beberapa minggu terakhir ini.
Saat diinterogasi polisi, pelaku mengaku meminta uang dari
sopir truk dengna jumlah berragam, dari Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per truk. Salah
satu pelaku bahkan mengaku pernah mendapat Rp 200.000 dalam satu hari dari
hasil pungli.
"Dari pengakuannya, mereka mulai melakukan pungli baru
minggu-minggu ini saja," ujar Hisar.
Kelima oknum petugas itu kemudian diamankan dan menjalani
pemeriksaan intensif Mapolda Sumsel.
Sebelumnya, video para oknum petugas PPKM itu viral di
media sosial setelah diunggah di akun Instagram @video_jurnalis dan menjadi
pusat perhatian masyarakat. Viralnya video itu kemudian dengan cepat direspon
oleh pihak kepolisian.