PARBOABOA, Jakarta – Presiden Prabowo bertolak ke Singapura dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Minggu, 15 Juni 2025 pukul 18.20 WIB.
Keberangkatannya didampingi rombongan terbatas dan dilepas secara resmi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.
Kunjungan ini menjadi bagian dari langkah awal diplomasi luar negeri Prabowo sejak resmi menjabat sebagai Presiden RI pada Oktober 2024 lalu.
Setibanya di Singapura, Presiden Prabowo dijadwalkan mengikuti sejumlah agenda penting pada hari Senin, 16 Juni 2025.
Kunjungan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga sarat makna dalam memperkuat hubungan diplomatik yang telah terjalin erat selama puluhan tahun antara Indonesia dan Singapura.
Dalam sambutan kenegaraan yang digelar di Parliament House Singapura, Presiden Prabowo diterima secara resmi oleh Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam.
Upacara kenegaraan ini menjadi simbol penghormatan dan kepercayaan terhadap kepemimpinan baru Indonesia serta penanda kuatnya hubungan diplomatik antar kedua negara.
Selain itu, Prabowo juga dijadwalkan mengadakan courtesy call dengan Presiden Tharman, mempertegas komitmen Indonesia dalam membangun hubungan setara dan saling menguntungkan.
“Tidak hanya bertemu dengan Presiden Singapura, direncanakan Presiden Prabowo juga menghadiri pertemuan bilateral Leaders’ Retreat dengan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, dalam keterangan tertulis.
Dalam kunjungan ini, Prabowo turut didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, menandakan pentingnya agenda yang akan dibahas.
Pada hari yang sama, Prabowo dan Perdana Menteri Lawrence Wong melangsungkan Leaders’ Retreat—forum tahunan yang menjadi wadah strategis dalam menjalin dialog tingkat tinggi antar pemimpin dua negara.
Pertemuan berlangsung di gedung parlemen Singapura, menjadi simbol bahwa hubungan diplomatik tidak hanya terbangun di ruang negosiasi, tetapi juga ditopang oleh kepercayaan personal antarpemimpin.
Sebelum sesi utama, keduanya terlebih dahulu menggelar pertemuan empat mata atau tête-à-tête untuk mendiskusikan berbagai isu prioritas secara lebih terbuka dan personal.
Dalam sambutannya, PM Lawrence Wong menyambut hangat kehadiran Presiden Prabowo dan menekankan bahwa Leaders’ Retreat kali ini menjadi babak baru dalam sejarah hubungan bilateral kedua negara.
“Ini adalah kunjungan kenegaraan perdana Presiden Prabowo ke Singapura, dan menjadi istimewa karena dikombinasikan dengan forum tahunan Leaders’ Retreat. Tradisi ini memperkuat semangat kerja sama yang telah berlangsung lama antara Indonesia dan Singapura,” kata PM Wong.
Ia juga menyampaikan harapan agar keduanya dapat memetakan arah baru kerja sama bilateral yang lebih progresif dan adaptif terhadap tantangan zaman.
PM Wong menegaskan bahwa hubungan erat Indonesia–Singapura telah dibangun lintas generasi pemimpin, dan kini menjadi tugas generasi baru untuk memperkuat dan menyesuaikannya dengan dinamika global.
“Leaders’ Retreat tahun ini adalah yang pertama bagi kita berdua dalam kapasitas kita saat ini. Saya menantikan kerja sama erat antara kita, para menteri, dan pejabat untuk menyusun langkah-langkah ke depan,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat Pemerintah Singapura.
Ia juga memberikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Lawrence Wong sebagai Perdana Menteri, sekaligus mengenang hubungan personalnya dengan Singapura yang telah terjalin sejak masa kecil.
“Saya menghabiskan masa kecil saya di Singapura. Hubungan kami dengan negara ini sudah sangat lama. Saya percaya sebagian besar pemimpin Indonesia memiliki kedekatan emosional dengan para pemimpin Singapura,” ujar Presiden Prabowo.
Ucapan ini menegaskan bahwa hubungan kedua negara tak semata formalitas, melainkan berakar pada sejarah panjang persahabatan antarpemimpin dan masyarakatnya.
Pertemuan strategis ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri dari kedua negara yang membahas kerja sama konkret di bidang ekonomi, perdagangan, energi, pertahanan, dan digitalisasi.
Di tengah tantangan kawasan seperti ketegangan geopolitik dan perubahan iklim, kedua negara sepakat untuk memperkuat kolaborasi dan menjajaki peluang baru yang relevan dengan kepentingan nasional masing-masing.
Melalui Leaders’ Retreat tahun ini, Indonesia dan Singapura tidak hanya menunjukkan komitmen untuk menjaga stabilitas regional, tetapi juga meneguhkan diri sebagai mitra strategis yang siap beradaptasi di tengah perubahan zaman.
Pertemuan ini menandai langkah awal Prabowo sebagai Presiden RI dalam diplomasi kawasan dan mempertegas peran Indonesia sebagai pemimpin yang aktif dalam percaturan global.