PARBOABOA, Jakarta - Komisi V DPR RI menilai, penggunaan moda transportasi Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek) yang baru diresmikan pada Senin 28 Agustus 2023, bisa mengurangi kemacetan serta polusi udara di Ibu Kota Jakarta, meski persoalan operasional yang masih perlu dievaluasi secara bertahap.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, LRT Jabodebek menjadi solusi bagi masyarakat untuk mulai beralih menggunakan transportasi massal, meski operasionalnya masih dalam tahap uji coba.
"LRT Jabodebek itu merupakan jalan keluar dan itu sudah dibangun. Namun jika masih ada kekurangan di sana sini, namanya juga barang baru, jadi itu jangan menjadi masalah, yang kurang kita perbaiki dan itu sudah kita bangun dan sudah kita pergunakan, soal jadwal kemudian tempat pemberhentian, konektivitas dengan angkutan umum lain nanti dengan sendirinya menyesuaikan," ungkap Lasarus kepada PARBOABOA saat diwawancarai di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (30/08/2023).
Legislator PDI Perjuangan ini mengungkapkan, lewat uji coba ini, masyarakat bisa memberikan masukan serta mengevaluasi, apa saja yang kurang dari LRT Jabodebek ini.
"Evaluasinya harus berjalan ya, setelah nanti diresmikan, sekarang masih masa promo nih satu bulan. Nah, dari masa promo ini saya yakin masih banyak orang mau naik ini, banyak orang mau coba, biasanya barang baru itu pengen pada tahu, seperti apa sih LRT itu, nanti di sana sini kan ada masukan, segala macam baik buruknya pelayanan transportasi ini," ungkap Lasarus.
Adapun tarif LRT Jabodebek saat harga promo sebesar Rp5 ribu untuk jarak 1 kilometer pertama dan Rp7 ribu per kilometer berikutnya. Hitungan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.
Setelah promo berakhir, Pemerintah memberlakukan tarif maksimal Rp20 ribu hingga Rp25 ribu untuk jarak terjauh.
Ada 18 stasiun yang akan beroperasi, di antaranya Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir 1, Cikunir 2, Bekasi Barat dan Jatimulya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, peresmian LRT Jabodebek menjadi upaya pemerintah mewujudkan transportasi yang terintegrasi dan ramah lingkungan.
Ia mengatakan, konsep LRT Jabodebek ini menjadi contoh transportasi perkotaan di seluruh Indonesia.
"Ini salah satu upaya kita untuk mencapai ramah lingkungan ya dengan mengutamakan keselamatan penumpang dan layanannya, yaitu sudah terintegrasinya ke berbagai moda transportasi lain di Ibu Kota dan Sekitarnya yaitu KRL BRT atau bus, MRT, Jaklingko hingga nantinya integrasi ini bisa mencapai Bandung," ucap Budi Karya Sumadi.
LRT Jabodebek ini, lanjut dia, dikembangkan dengan teknologi transportasi perkeretaapian yang modern dan maju.
"Ini adalah hasil bangsa bisa menciptakan wujud modernisasi transportasi publik dengan teknologi perkeretaapian yang semakin mumpuni," imbuh Budi Karya Sumadi.
Editor: Kurniati