PARBOABOA, Lamongan – Seorang warga Lamongan bernama Suyanto alias Heri Santoso (40) berhasil membuat pesawat terbang jenis Short Take-Off and Landing (STOL).
Warga Dusun Tronggolonggong, Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Lamongan itu tidak hanya membuat satu pesawat, tapi ada 3 pesawat yang telah dibikinnya. Bahkan dua diantaranya telah dibeli oleh negara lain.
Suyanto menuturkan, ketrampilannya dalam membuat pesawat terbang ia dapatkan saat masih bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Di luar negeri, Suyanto bergabung di salah satu perusahaan pembuatan pesawat terbang di Alaska, Amerika Serikat. Sepulangnya dari Amerika, Suyanto kemudian kembali ke tanah air dan menetap di kampung halamannya di Lamongan.
Suyanto mengerjakan pembuatan pesawat itu seorang diri. Dia merakit sejumlah komponen pesawat terbang yang hampir semuanya ia beli dari luar negeri.
"Seluruh proses pembuatan pesawat, mulai dari desain hingga pengerjaan saya lakukan seorang diri. Bahannya hampir semuanya saya datangkan dari luar negeri," terang Suyanto, Rabu (15/12/2021).
Pesawat buatan Suyanto memiliki 2 kursi penumpang dan mampu terbang dengan kecepatan hingga 200 kilometer per jam. Sedangkan untuk bahan bakar, Suyanto menyebut, pesawat itu menggunakan avtur dengan tanki berkapasitas 80 liter yang dapat terbang dengan durasi kurang lebih 4 jam penerbangan.
Menurut Suyanto, 2 unit pesawat yang dibuatnya saat di Amerika telah dibeli oleh pemerintah Republik Ceko.
"Selama di sana, saya sudah bisa membuat 2 pesawat terbang dan ternyata pesawat buatan saya laku dibeli pemerintah Republik Ceko," ujar Suyanto.
Pesawat ketiga yang dibuat Suyanto dikerjakannya di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang merupakan kampugn halaman istrinya. Seusai rampugn, pesawat itu dibawa ke Lamongan dengan menggunakan truk.
Pesawat diangkut dengan cara melepas dahulu bagian-bagian pesawat seperti sayap, baling-baling hingga roda agar lebih mudah untuk diangkut ke atas truk.
Keberadaan pesawat jenis STOL di halaman rumah Suyanto di Lamongan pun membuat tetangga dan warga setempat tertarik untuk melihat langsung.
"Saya mengerjakan pesawat ini di kampung halaman istri saya di Dusun Nambo, Desa Cintajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat," kata Suyanto.