PARBOABOA, Jakarta - Akhir-akhir ini jagat media sedang ramai oleh kemunculan hacker Bjorka. Hacker ini muncul dengan membocorkan data-data masyarakat dan pemerintah.
Namun bukan hanya Bjorka, di dunia hacker terdapat nama nama terkenal yang mampu meretas data lembaga negara, bank, perusahaan-perusahaan besar sampai data penting pemerintahan. Seperti Gary McKinnon, Jonathan James, Kevin Mitnick serta masih banyak lagi hacker lain dengan nama yang sudah mendunia.
Tidak hanya diluar negeri saja, Indonesia juga memiliki hacker yang sangat ditakuti oleh negara-negara lain yaitu Jim Geovedi. Banyak warganet yang mengaitkan kasus Bjorka dengan Jim atau meminta tanggapan darinya.
Lalu siapa itu Jim Geovedi? Jim Geovedi adalah pria kelahiran Bandar Lampung 28 Juni 1979. Dia adalah seorang pakar keamanan teknologi informasi ternama asal Indonesia yang fokus pada penemuan celah keamanan komputer dan jaringan dengan kepakaran sistem telekomunikasi maupun satelit.
Dia awalnya belajar tentang komputer dan internet sendiri secara autodidak hanya dengan bermodalkan komputer dan internet. Karena sering iseng mencoba-coba program, hal ini membuat dia tertarik mendalaminya.
Geoverdi pernah melakukan aksi peretasan pada dua satelit Indonesia dan China milik para kliennya. Dia diminta untuk melakukan uji coba sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya.
Ia berhasil menggeser orbit satelit china hingga membuat kliennya panik, mengingat hal itu sangat sulit untuk mengembalikan orbit suatu satelit. Meskipun pada akhirnya berhasil dikembalikan ke jalurnya.
Sementara satelit Indonesia, Geovedi hanya mengubah rotasinya saja.
Mengklaim mampu mengendalikan jaringan internet di seluruh Indonesia, bahkan mengalihkan lalu lintas datanya, mengamati lalu lintas data yang keluar masuk, dan memodifikasi semua transaksi keuangan. Namun Geovedi tidak tertarik untuk melakukan hal itu.
Karena sering disinggung setiap ada pemberitaan Bjorka, Jim Geovedi buka suara. Melalui akun twitternya @geovedi, ia sempat mengomentari tentang kebocoran data yang terjadi pada Agustus lalu sebelum ramai munculnya Bjorka
"Aku bangga bahwa komentarku 15 tahun yang lalu tentang "pemerintahan Indonesia memperlakukan situs resmi mereka seperti toko" tak lagi relevan. Ekspektasiku kepada mereka sangat rendah, tetapi astaga. Sekarang aku pusing karena sering menggulung mataku," cuit Jim Geovedi dalam bahasa Inggris mengomentari kebocoran data pemerintah Indonesia.
Dia juga sering memberikan komentar jenaka saat isu Bjorka mencuat. Salah satunya seperti mengomentari tentang respon Kementerian Kominfo yang merespon Bjorka dengan mengingatkan dirinya agar tidak menyerang.
"Terima kasih karena telah menyediakan materi lelucon receh untuk tahun-tahun ke depan," bunyi cuitan Jim lainnya mengomentari respon Kementrian Kominfo terhadap Bjorka.
Hingga saat ini, Jim Geovedi belum juga memperlihatkan keterkaitannya dengan hacker Bjorka. Namun, ia kerap menyoroti kinerja pemerintah terkait isu kebocoran data yang sedang ramai dibicarakan belakangan ini.