PARBOABOA, Jakarta – Ribuan warga yang tinggal di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) terpaksa mengungsi akibat pergeseran tanah yang terjadi di wilayah tersebut.
Menurut data terbaru dari Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jawa Barat, Abdul Muhari, jumlah pengungsi akibat peristiwa ini mencapai 278 KK atau sebanyak 1.020 jiwa.
“Sebanyak 246 unit rumah terdampak, sedikitnya 9 unit rumah rusak berat dan 73 unit rumah rusak sedang,” jelas dia melalui keterangan tertulis.
Tidak hanya rumah warga, sejumlah fasilitas umum seperti Jalan raya, mushola, villa, hingga sekolah ikut terkena dampaknya. Ruas jalan Kampung Curug juga mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilewati semua jenis kendaraan.
Selain itu, potensi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut membuat warga terdampak masih terus bertahan di lokasi pengungsian yang disediakan. Petugas juga memutus aliran listrik untuk sementara waktu demi menghindari hubungan arus pendek.
“Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika hingga Rabu (21/9/2022),” lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan analisis gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, termasuk wilayah dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
Untuk mengantisipasi hal itu, BNPB memberi imbauan kepada masyarakat setempat untuk berhati – hati terhadap potensi terjadinya bencana susulan.
”Masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah terancam gerakan tanah bisa melakukan evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman hingga situasi kondusif sesuai dengan arahan pemerintah daerah setempat,” katanya.