Sama-sama Penting Untuk Keamanan Berkendara, Inilah Perbedaan Spooring dan Balancing Ban Mobil

Proses spooring pada ban mobil.

PARBOABOA – Sebagai pemilik mobil sudah sepantasnya harus memeperhatikan perawatan terhadap kendaraannya untuk menunjang keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara.

Bagian kaki-kaki termasuk salah satu bagian yang perlu diperhatikan dalam perawatan mobil. Perawatan pada kaki-kaki mobil yang lazim dilakukan secara garis besar adalah proses spooring dan balancing. Kedua perawatan ini membuat kaki-kaki mobil lebih nyaman untuk dikemudikan dan handling mobil tetap terjaga.

Banyak yang mengira spooring dan balancing adalah hal yang sama, namun kedua proses perawatan itu memiliki perbedaan, meskipun biasanya dilakukan secara sepaket atau bersamaan.

Spooring adalah proses meluruskan kembali posisi keempat roda mobil. Hal ini dilakukan karena dalam perjalanan, kaki-kaki mobil bisa saja mengalami pergeseran yang sangat halus, namun akan terasa mengganggu dalam berkendara terutama pada saat kecepatan tinggi. Hal itulah yang kemudian diatur ulang dalam proses spooring.

Sedangkan balancing adalah proses menyeimbangkan putaran roda. Balancing sering dilakukan dengan menempelkan besi atau timah kecil pada velg roda di titik yang mengalami kebalingan sehingga menjadi seimbang kembali saat roda berputar.

Spooring atau balancing perlu dilakukan secara berkala mengingat keselamatan dan kenyaman berkendara adalah hal utama bagi pengendara mobil.

Adapun tanda-tanda mobil sudah waktunya dilakukan spooring dan balancing yaitu manakala terasa adanya getaran ban pada saat dipacu dengan kecepatan sedang hingga tinggi. Jika mobil melaju dengan kecepatan rata-rata diatas 80 km/jam dan terasa ada getaran pada kemudi, itu tandanya sudah saatnya melakukan balancing.

Sementara proses spooring perlu dilakukan manakala pengemudi merasakan ban sudah tidak lagi lurus. Jika stir dilepas dengan posisi lurus, namun ban berbelok ke kiri atau ke kanan, maka sudah waktunya melakukan proses spooring.

Idealnya spooring dan balancing dilakukan setiap enam bulan sekali atau setiap perjalanan 10.000 km. Sedangkan spooring bisa dilakukan jika pengemudi merasakan indikasi seperti yang disebutkan diatas.

Baik spooring maupun balancing sebaiknya tidak dianggap remeh dan ddikesampingkan. Hal ini demi menghindari resiko berkendara yang tidak tahu kapan bisa saja terjadi. Disamping itu mobil yang selalu diperhatikan perawatannya akan lebih awet dan tentunya harga purna jual kembalinya pun bisa tinggi.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS