PARBOABOA, Pematangsiantar – Hari Ayah diperingati setiap 12 November di Indonesia bersamaan dengan perayaan Hari Kesehatan Nasional. Hari Ayah Nasional dirayakan tidak bersamaan dengan Hari Ayah Sedunia yang diperingati setiap 19 Juni. Sedangkan Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap 7 April.
Sejarah Hari Ayah Nasional
Di Indonesia Hari Ayah mulai dirayakan sejak tahun 2016, berbeda dengan hari ibu yang sudah diperingati di Indonesia sejak 1938.
Peringatan Hari Ayah Nasional diprakarsai oleh paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).
Acara tersebut disambut baik dan mendapat sekitar 70 surat terbaik yang kemudian dibukukan. Menariknya, setelah acara panitia menemukan banyak pertanyaan dari peserta perihal Hari Ayah. Seperti: "Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi". Pertanyaan tersebut lantas membuat PPIP ingin mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia.
PPIP kemudian berusaha menjawab pertanyaan ini dengan mencari informasi mengenai Hari Ayah di Indonesia. Riset dan audiensi digelar hingga ke DPRD Kota Surakarta, namun sayangnya PPIP tidak mendapat jawaban yang memuaskan atas pertanyaan itu.
Hingga akhirnya PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah untuk pertama kalinya pada 12 November 2016. Pada hari yang sama Indonesia juga merayakan Hari Kesehatan Nasional. Peringatan Hari Ayah yang pertaman mengambil semboyan "Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya".
Pada hari yang sama, deklarasi Hari Ayah juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT. Di sana juga diluncurkan buku "Kenangan untuk Ayah" yang berisi 100 surat anak Nusantara yang diseleksi dari Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.
Setelah deklarasi, PPIP mengirimkan buku tersebut dan piagam deklarasi Hari Ayah kepada Presiden RI yang saat itu dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tak hanya Presiden, mereka juga mengirimi bupati di 4 penjuru Indonesia yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote. Sejak saat itu, setiap tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional hingga saat ini.
Sejarah Hari Kesehatan Nasional
Untuk perayaan Hari Kesehatan Nasional Tahun ini Kemenkes mengangkat Tema 'Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku'.
Pencetusan Hari Kesehatan Nasional bermula pada tahun 1950-an, ketika penyakit malaria banyak diderita masyarakat indonesia dan telah merenggut ratusan ribu jiwa. Pemerintah berupaya melakukan pemberantasan malaria di tanah air dengan pembentukan Dinas Pembasmian Malaria pada tahun 1959.
Pembasmian malaria ini terus dilakukan, hingga pada tahun 1963 Dinas Pembasmian Malaria berganti nama menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria.
Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung. Kegiatan penyemprotan DDT juga dibarengi dengan kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada masyarakat.
Lima tahun kemudian, lebih kurang 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria. Karena itu, pada tanggal 12 November 1964, keberhasilan pemberantasan malaria tersebut diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pertama.
Hal inilah yang menjadi titik awal kebersamaan seluruh komponen bangsa dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.