OTT KPK: Wamenaker Immanuel Ebenezer Ditangkap Terkait Dugaan Pemerasan Sertifikasi K3

Politikus Partai Gerindra Immanuel Ebenezer menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). (Foto: Dok. ANTARA)

Jakarta, 21 Agustus 2025 – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan gebrakan besar.

Kali ini, lembaga antirasuah itu menciduk Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer, lewat Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar di Jakarta,  pada Kamis,  (21/08/ 2025).

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyebut Immanuel ditangkap terkait dugaan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan yang sedang mengurus sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Benar, KPK melakukan penangkapan terhadap Wamenaker, pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” kata Fitroh dalam keterangan tertulis, Kamis siang.

Kasus Pemerasan dalam Sertifikasi K3

Penangkapan Immanuel Ebenezer bermula dari laporan adanya dugaan praktik pemerasan dalam proses pengurusan sertifikasi K3.

Sertifikasi tersebut merupakan syarat penting bagi perusahaan dalam menjamin keselamatan kerja karyawan, namun diduga dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi.

Fitroh menjelaskan, Immanuel tidak sendiri. Ada sepuluh orang lain yang turut diamankan dalam operasi senyap ini.

Mereka kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK. Sesuai prosedur, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum seluruh pihak yang ditangkap.

OTT ini tidak hanya menyeret nama besar seorang wakil menteri, tetapi juga menyingkap dugaan praktik korupsi dengan nilai mencengangkan.

KPK menyita sejumlah uang tunai, puluhan unit mobil, hingga sebuah motor mewah merek Ducati.

“Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati,” ujar Fitroh.

KPK belum merinci nilai total aset yang diamankan, namun penyitaan tersebut mengindikasikan adanya aliran dana besar dalam kasus ini.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menambahkan bahwa detail perkara akan segera diumumkan setelah pemeriksaan awal rampung.

Karier Politik Immanuel Ebenezer

Immanuel Ebenezer, atau akrab disapa Noel, dilantik sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada 21 Oktober 2024.

Ia masuk kabinet Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka melalui Partai Gerindra. Sebelum itu, Noel dikenal sebagai aktivis dan politikus yang kerap berpindah haluan politik.

Pria kelahiran Riau, 22 Juli 1975, ini sempat menjadi Ketua Umum Relawan Jokowi Mania pada Pilpres 2019.

Ia juga pernah menjabat sebagai komisaris PT Mega Eltra, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), pada 2021–2022.

Menjelang Pilpres 2024, Noel sempat mendukung Ganjar Pranowo, namun akhirnya bergabung dengan barisan Prabowo–Gibran dan resmi menjadi kader Gerindra.

Namun sepanjang kariernya sebagai Wamenaker, Noel tak lepas dari kontroversi. Beberapa pernyataannya bahkan sempat memicu polemik publik.

Misalnya, saat menanggapi tagar #KaburAjaDulu dengan ucapan, “Mau kabur, kabur saja. Kalau perlu jangan balik lagi.”

Ia juga pernah mengkritik keras Permendag No. 8 Tahun 2024 karena dianggap membahayakan industri tekstil.

Bahkan, dalam isu kesejahteraan pengemudi ojol, Noel menyebut aplikator transportasi online sebagai pihak yang “rakus” lantaran memberikan bonus Hari Raya terlalu kecil.

Kejutan Politik

Penangkapan Immanuel Ebenezer jelas menjadi pukulan telak bagi Kabinet Merah Putih. OTT terhadap seorang pejabat setingkat wakil menteri menimbulkan tanda tanya besar mengenai integritas pemerintahan, khususnya dalam mengelola sektor ketenagakerjaan yang menyangkut hajat hidup jutaan buruh dan pekerja di Indonesia.

Meski KPK belum merinci secara lengkap konstruksi kasus ini, publik dipastikan akan menaruh perhatian besar.

Apalagi, penyitaan puluhan mobil dan motor mewah dari tangan seorang pejabat negara menambah sorotan terhadap gaya hidup mewah yang jauh dari citra pejabat publik sederhana.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS