PARBOABOA, Jakarta - Di tengah meningkatnya kebutuhan energi nasional dan ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar, lahirlah sebuah inovasi yang mengejutkan publik: Bobibos, bahan bakar baru berbasis jerami dengan nilai oktan mencapai RON 98,1.
Di balik penemuan ini berdiri sosok inovator yang tak disangka-sangka, Muhammad Ikhlas Thamrin, lulusan fakultas hukum yang sejak masa kuliah terkenal aktif mengkritisi kebijakan energi.
Kini, ia memperlihatkan langkah konkret untuk menghadirkan solusi energi mandiri bagi Indonesia.
Belakangan ini, Jakarta kembali menjadi pusat perhatian setelah inovasi bahan bakar baru bernama Bobibos (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos) diperkenalkan ke publik.
BBM ini dibuat dari limbah jerami petani dan diklaim memiliki nilai oktan tinggi mencapai RON 98,1, sehingga menawarkan efisiensi dan daya jelajah yang lebih baik dibandingkan bahan bakar konvensional.
Keunggulan ini membuat Bobibos langsung menarik perhatian pemerhati energi dan publik secara luas, terutama karena berbahan dasar limbah pertanian yang mudah ditemukan di berbagai daerah Indonesia.
Sosok di Balik Bobibos
Di balik inovasi tersebut, berdiri nama Muhammad Ikhlas Thamrin, pria yang ternyata sebelumnya juga telah menciptakan teknologi kompor dan motor berbasis pulsa—terobosan yang sempat menggemparkan dunia teknologi energI alternatif.
Penemuan Bobibos menjadi lanjutan perjalanan panjangnya dalam mencari solusi energi terbarukan yang lebih murah, ramah lingkungan, dan mandiri.
Menariknya, M. Ikhlas Thamrin bukan berasal dari dunia teknik. Ia merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 2001.
Semasa kuliah, ia dikenal aktif mengikuti demonstrasi terkait isu energi, terutama penolakan kenaikan harga BBM.
Dalam wawancara yang dimuat di situs resmi UNS pada Rabu, 12 November 2025, Ikhlas mengaku kegiatannya berdemo kala itu membawanya kepada satu pertanyaan yang mengubah hidupnya setelah lulus pada 2005: apa yang dapat ia lakukan untuk memberikan solusi nyata bagi masalah energi?
Dorongan itu membawa Ikhlas terjun ke dunia riset energi pada tahun 2007. Berbekal tekad dan ketertarikan kuat pada isu energi terbarukan, ia membentuk tim kecil yang fokus mencari sumber energi alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Delapan tahun kemudian, hasil dari perjalanan riset tersebut melahirkan PT Baterai Freeneg Generasi, perusahaan yang mengembangkan teknologi kompor dan motor berbasis pulsa token.
Teknologi ini bahkan telah diuji oleh lembaga internasional International Certificate Testing Technology (ICTT).
Kompor dan motor temuan Ikhlas menggunakan baterai yang dapat diisi ulang dengan sistem token pulsa—tanpa memerlukan stasiun pengisian listrik umum.
Konsep ini merupakan langkah awal visinya untuk menciptakan ekosistem listrik terpadu di Indonesia pada tahun 2030.
Bobibos kemudian menjadi penemuan terbarunya. Bahan bakar ini dibuat dari berbagai tanaman yang tumbuh subur di banyak wilayah Indonesia, terutama jerami hasil limbah persawahan.
Dengan RON mendekati 98, Bobibos diklaim memiliki efisiensi dan daya jelajah lebih jauh dibandingkan bahan bakar solar konvensional.
Selama 10 tahun riset mandiri, Ikhlas berusaha membuktikan bahwa Indonesia mampu mengolah bahan bakar alternatif dari sumber yang ada di dalam negeri.
Menurutnya, tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor energi merupakan persoalan serius yang harus segera diatasi.
Melalui Bobibos, ia ingin menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan riset lokal bisa menjadi jalan menuju kemandirian energi nasional.
Dukungan terhadap pengembangan Bobibos datang dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang melakukan uji coba bahan bakar ini di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat, pada Selasa (11/11/2025).
Dalam uji coba tersebut, bahan bakar Bobibos dimasukkan ke dalam mesin traktor diesel untuk menggantikan solar.
Hasilnya, traktor menyala dengan normal, menunjukkan bahwa bahan bakar berbasis jerami tersebut dapat bekerja di mesin diesel dua tak maupun empat tak.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa jerami sisa panen di Lembur Pakuan maupun wilayah lain di Jawa Barat dapat dimanfaatkan untuk produksi Bobibos secara berkelanjutan.
Menurutnya, inovasi ini memiliki potensi besar untuk membantu petani sekaligus mendukung ketahanan energi daerah.
Profil Lengkap Muhammad Ikhlas Thamrin
Nama: Muhammad Ikhlas Thamrin
Tempat, tanggal lahir: Data tidak tersedia dalam sumber
Pendidikan:
- Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, angkatan 2001, lulus 2005
Riwayat Karya dan Inovasi:
- Pencipta teknologi kompor dan motor berbasis pulsa token
- Pendiri PT Baterai Freeneg Generasi
- Pencipta bahan bakar alternatif Bobibos, BBM berbahan limbah jerami dengan RON 98,1
- Peneliti energi terbarukan sejak 2007
