PARBOABOA – Skandal keuangan terus melanda klub sepakbola raksasa Italia, Juventus. Presiden Fiorentina, Rocco Commisso, mengkritik transfer Cristiano Ronaldo yang dianggap menjadi penyebab keuangan Bianconeri terpuruk.
Juventus sebelumnya terlibat dalam skandal keuangan yang memaksa seluruh anggota dewan direksi, termasuk Presiden Andrea Agnelli, Wakil Presiden Pavel Nedved, dan delapan anggota lainnya, mengundurkan diri.
Kasus tersebut melibatkan dugaan penggelembungan nilai transfer oleh Juventus untuk memperoleh keuntungan. Laporan keuangan klub selama periode 2018 hingga 2020 diselidiki oleh penyidik.
Dalam kurun waktu tersebut, Rocco Commisso mengklaim bahwa keuangan Juventus dalam keadaan berantakan karena satu alasan, yaitu transfer Ronaldo dari Real Madrid pada musim panas 2018.
Juventus harus mengeluarkan biaya transfer sebesar 100 juta euro atau setara dengan Rp1,6 triliun dan membayar gaji Ronaldo sebesar 30 juta euro per tahun.
Harapan mereka, bintang asal Portugal tersebut bisa membawa Bianconeri meraih keberhasilan di level domestik dan Eropa.
Namun sayangnya, harapan tersebut tidak terwujud dan Juventus bersama Ronaldo gagal meraih gelar Liga Champions, meskipun berhasil meraih dua kali gelar Scudetto.
"Kami memiliki masalah dengan pendapatan kami dan kami tidak ingin berakhir seperti Juventus. Masalah mereka dimulai ketika mereka mendatangkan Cristiano Ronaldo," ujar Commisso seperti dilansir Football Italia.
"Saya tidak tahu di mana kami akan berada, tetapi yang pasti kami tidak akan pernah bangkrut."
