Sejarah dan Tema Perayaan Hari Anak Sedunia 2021

Ilustrasi

PARBOABOA, Pematangsiantar - Hari Anak Sedunia (World Children's Day) adalah sebuah peringatan yang dibuat oleh organisasi PBB dan Unichef sebagai langkah untuk meningkatkan kesehahteraan anak-anak dan pemenuhan hak anak.

Hari Anak Sedunia setiap tahunnya diperingati pada 20 November sejak ditetapkan pertama kali pada tahun 1954. Pada tahun 2021 ini, Hari Anak Sedunia diperingati dengan mengangkat tema ‘A day to reimagine a better future for every child.’ Atau ‘Membentuk kembali masa depan yang lebih baik untuk setiap anak’. Tema ini diangkat sebagai langkah untuk mengatasi masalah yang dihadapi anak-anak selama pandemi Covid-19.

Seperti masalah pendidikan yang muncul selama pembatasan aktivitas selama pandemi, ganguan kesehatan, hingga tindakan rasisme dan diskriminasi.

Dalam perayaan tahun ini peran orang tua, guru, perawat, dokter, pemimpin pemerintah dan aktivis masyarakat sipil, tokoh agama dan masyarakat, pengusaha dan profesional media, serta kaum muda diharapkan untuk berperan dan menjadikan hari anak relevan untuk masyarakat.

Sejarah Hari Anak Sedunia

Peringatan Hari Anak Sedunia pertama kali dicetuskan setelah pembentukan UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund) oleh Majelis Umum PBB. UNICEF bertugas menyediakan bantuan darurat berupa makanan dan perawatan kesehatan bagi anak-anak korban Perang Dunia II.

Peringatan pertama Hari Anak Sedunia ini digelar untuk mempromosikan kebersamaan internasional, kesadaran di antara anak-anak, dan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia.

Pada tanggal yang sama PBB juga mengesahkan Deklarasi Hak Anak oleh Majelis Umum PBB pada 1959. Konvensi tersebut menetapkan berbagai hak anak, yang meliputi:

1. Pastikan semua anak belajar, termasuk dengan menutup kesenjangan digital.

2. Jamin akses ke layanan kesehatan, gizi, dan membuat vaksin terjangkau dan tersedia untuk setiap anak.

3. Dukung dan lindungi kesehatan mental anak-anak dan remaja. Akhiri pelecehan, kekerasan berbasis gender, dan penelantaran di masa kanak-kanak.

4. Tingkatkan akses ke air bersih, sanitasi, dan atasi degradasi lingkungan dan perubahan iklim.

5. Stop peningkatan kemiskinan yang berdampak pada anakdan memastikan pemulihan inklusif untuk semua.

6. Menggandakan upaya untuk melindungi dan mendukung anak-anak dan keluarganya yang hidup di tengah konflik, bencana dan pengungsian.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS