PARBOABOA – Kaca spion menjadi salah satu komponen yang jarang mendapat sentuhan teknologi dibanding dengan komponen lainnya. Padahal komponen ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengoperasikan kendaraan baik roda dua apalagi roda empat keatas.
Kaca spion dibuat dengan tujuan utama untuk memantau kondisi lalu lintas yang ada di belakang mobil. Dengan begitu pengemudi dapat mengambil arah dengan aman pada saat akan berbelok ataupun mendahului kendaraan lain.
Namun penggunaan kaca spion konvensional dinilai masih memiliki satu kendala yang ada, yaitu blind spot, yakni area yang tidak bisa dipantau oleh pengemudi. Hal ini dikarenakan desain kaca spion yang memang terbatas. Sebab jika dibuat dengan dimensi yang lebar dan tinggi, tentu akan mengganggu penampilan dan membuat lebar mobil menjadi tidak efisien. Sebaliknya jika dibuat kecil, maka area blid spot akan lebih besar, sehingga menambah potensi berbahaya bagi pengemudi.
Namun belakangan ini teknologi kaca spion mulai berkembang kearah digital dengan penggunaan kamera. Teknologi ini menghubungkan kamera ke layar monitor yang ada di dasbor. Dengan begitu kamera akan menampilkan gambar area belakang mobil pada monitor. Dengan begitu pengemudi dapat mengetahui kondisi di belakang kendaraan selayaknya menggunakan kaca spion konvensional.
Penggunaan kamera sebagai ‘kaca spion’ dinilai lebih optimal dalam memantau kondisi sekitar kendaraan. Dengan kamera, area blidspot disinyalir dapat diminimalisir. Hal ini dikarenakan dimensi perangkat kamera yang kecil dengan view yang lebih luas.
Keunggulan lain yang ditanamkan pada spion berbasis kamera semakin mutkhir dengan dilengkapi teknologi infra merah. Dengan fitur ini dapat memberikan tampilan yang lebih jelas terutama di saat malam hari.
Teknologi kamera ini kemungkinan akanse semakin canggih karena teknologi kamera juga semakin berkembang. Belakangan ini teknologi 360 juga diklaim dapat ditanamkan pada kamera pengganti spion kendaraan. Dengan teknologi kamera 360, pengemudi akan dapat mengamati kondisi sekitar kendaraannya dengan view yang lebih luas lagi bahkan hingga 360 derajat.
Meski begitu saat ini belum ada yang menerbitkan peraturan resmi yang memperbolehkan kamera sebagai pengganti spion. Saat ini penggunaan kamera hanya sebagai aksesori tambahan disamping kaca spion konvensional.
Namun saat ini penggunaan kamera pada mobil sudah banyak dikembangkan di beberapa pabrikan otomotif di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan juga Jepang.
Pemerintah Jepang bahkan sedang mengkaji regulasi penggunaan kamera sebagai pengganti kaca spion. Sebab mereka masih harus meneliti seberapa efektif teknologi tersebut serta apa dampaknya jika digunakan untuk perjalanan di jalan umum.
Nantinya jika regulasi itu diterbitkan, produsen kendaraan yang ada di Jepang akan diperbolehkan memakai teknologi ini pada produk yang mereka jual. Bila hal itu terjadi, maka Jepang akan menjadi negara pertama yang mengizinkan diterapkannya teknologi kamera pada spion kendaraan.
