PARBOABOA, Jakarta - Setelah 25 tahun terpisah, Agus (38) bertemu kembali dengan keluarganya di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/01/2023) sore.
Ibu Agus, Amini sampai pingsan saat pertama kali melihat putranya yang meninggalkan rumah karena takut sunat itu, kembali saat usianya sudah hampir kepala empat.
Amini mengatakan, anak bungsunya itu kabur dari rumah pada tahun 1998 saat usianya baru sepuluh tahun. Konon, ketakutan karena akan disunat menjadi penyebab Agus memilih meninggalkan keluarganya.
Saat itu, ia diketahui pergi bersama teman sekampungnya, katanya ke Stasiun Balapan, Solo. Namun, A tidak terlihat saat tetangganya itu pulang ke rumah.
Pihak keluarga kemudian mulai melakukan pencarian ke Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Boyolali, dan daerah lain di Klaten. Namun, pencariannya tersebut tidak membuahkan hasil, sampai akhirnya Amini pasrah dan berhenti mencari Agus.
“Saya mencari ke mana-mana. Sampai Jogja, Stasiun Balapan Solo, serta Brebes. Saya dikuatkan bahwa suatu saat anak saya pasti pulang ke rumah,” katanya.
Ternyata, Agus yang dicari-cari keluarganya kabur ke Pasar Kepek, Sewon, Kabupaten Bantul. Dia akhirnya tinggal di pasar tersebut dan dirawat oleh para pedagang.
Gaya hidup tak sehat yang dijalani akhirnya membuatnya terkena penyakit diabetes melitus. Kondisinya bahkan semakin parah.
Pedagang Pasar Kepek sempat membawa Agus ke Puskesmas, namun ia tidak memiliki tanda pengenal sama sekali seperti KTP dan lainnya.
Pedagang tersebut kemudian menghubungi konten kreator Youtube yang terbiasa mengurusi ODGJ dan orang hilang. Video Agus lalu diunggah ke YouTube dan seketika menjadi viral.
Pihak keluarga, terutama Amini menyadari orang yang ada salam video tersebut adalah anakya yang kabur dari rumah 25 tahun lalu. Setelah mencocokan identitas dan memastikan itu benar Agus, Amini dan pihak keluarga membawanya ke rumah.
Ia pun mengucapkan banyak terima kasih pada para pedagang Pasar Kepek karena telah merawat anaknya selama ini.
“Alhamdulillah, senang banget matur nuwun banget. Anak saya sudah dirawat,” kata Amini.
Editor: -