PARBOABOA, Tebing Tinggi - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara (Sumut), orang yang terjangkit penyakit tuberkolosis (TBC) sepanjang Januari-Maret atau triwulan pertama 2023, di daerah ini mencapai 133 jiwa.
Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tebing Tinggi, Buyung RB Diningrat Daulay mengatakan, untuk pasien TBC/TB sensitif obat sebanyak 130 orang, dan pasien TB resisten obat sebanyak tiga orang.
"Pasien resisten obat ini adalah pasien kambuh yang pengobatannya bisa sampai dua tahun. Dan pasien ini pengobatannya hanya di Rumah Sakit Umum (RSU) Kumpulan Pane Tebing Tinggi," katanya kepada Parboaboa, Rabu (05/04/2023).
Buyung menjelaskan, untuk memastikan seseorang itu terkena TBC atau tidak, pihaknya melakukan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang terdapat di Puskesmas Pasar Gambir dan di RSU Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi.
"Di RSU Kumpulan Pane sendiri ada dua alat TCM, sedangkan di Puskesmas Pasar Gambir, ada satu alat TCM. Jadi target kami, semakin banyak testing yang kami buat, maka semakin cepat kita ketahui hasilnya. Dan kita bisa berupaya dalam mengurangi resiko penularannya," jelasnya.
Ia menambahkan, dalam upaya pencegahan penularan TBC, pihaknya juga melakukan pemberian obat terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) bagi keluarga yang di dalamnya ada yang mengidap TBC.
"Misal istri atau anaknya ada yang terkena TBC, jadi kan ada kemungkinan bisa tertular ke yang lain. Jadi sebelum menular ke yang lain, kami berikan lah obat pencegahannya tadi. Dan ini adalah program nasional," tambahnya.
Ia mengimbau, jika ada masyarakat yang terindikasi penyakit TBC, agar selalu memeriksakannya ke fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
"Jadi kami tidak bosan-bosan mengajak masyarakat bagaimana menggerakkan masyarakat ini supaya sadar dan mau memeriksakannya ke fasilitas kesehatan. Karena penyakit ini kan menular dari orang ke orang," pungkasnya.