Parboaboa, Jakarta – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyatakan hingga Minggu (27/11/2022) sore, telah berhasil mengidentifikasi 145 jenazah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Kami juga melakukan identifikasi terhadap korban gempa bumi yang meninggal dunia. Yang sampai saat ini telah teridentifikasi sebanyak 145 orang. Tim juga bergabung dari Provinsi Jawa Barat dan RSUD (Sayang) Cianjur,” kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs Suntana, di RSUD Sayang, Cianjur, Minggu (27/11/2022).
Kemudian, Suntana mengatakan bahwa dalam proses melakukan identifikasi tersebut, tim DVI Polri mendapatkan bantuan dari beberapa tim lainnya yakni tim Kedokteran dan Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kaur Doksik Biddokkes) Polda Jawa Barat, tim Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad) dan tim dokter RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat.
Sementara itu, hal yang serupa juga dikatakan oleh Kepala Urusan Kaur Doksik Biddokkes Polda Jawa Barat Kompol dr M Ihsan Wahyudi. Ia menjelaskan bahwa bantuan dari Unpad didatangkan karena pihaknya mulai mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi korban seiring perburukan kondisi jenazah.
“Memang kondisi jenazah sudah tidak bisa dikenali karena ada pembusukan dan tentunya membutuhkan tim ahli lain seperti sidik jari, ahli kedokteran gigi, forensik, rekan-rekan kita dari Unpad datang ke sini bergabung, pengambilan DNA ada dari Unpad,” ujar dr M Ihsan Wahyudi.
Sebagai informasi, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo melaporkan hingga Minggu (27/11/2022), sebanyak 160 kantong jenazah sudah diterima oleh Tim DVI Polri. Dari 160 jenazah, 145 diantaranya berhasil diidentifikasi.
“Hari ini diterima 2 kantong jenazah, total sudah 160 kantong jenazah kami terima dari Rumah Sakit Cimacan dan Rumah Sakit Sayang,” ucap Ibrahim.
Lebih lanjut, ia menjelaskan dari 160 kantong jenazah yang diterima, 157 diantaranya berisikan jasad utuh dan 3 di antaranya berisikan bagian tubuh.