PARBOABOA, Simalungun - Sebanyak 232 orang ditetapkan sebagai calon Pangulu (kepala desa) gelombang kedua Pemilihan Pangulu Nagori (Pilpanag) Kabupaten Simalungun Tahun 2023.
Ratusan calon pangulu tersebut berasal dari 28 kecamatan dan 77 nagori yang melaksanakan Pilpanag di Simalungun.
"Calon Pangulu berjumlah 232 orang tersebar di 28 kecamatan di Kabupaten Simalungun, sementara jumlah DPT sebanyak 104.775 orang," ungkap Kepala Bidang Pemerintah Nagori (Pemnag) di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagori (DPNPM) Simalungun, Robert Kennedy Silalahi kepada PARBOABOA, Selasa (15/8/2023).
Robert menjelaskan, dinasnya akan melakukan bimbingan teknis dan pembekalan kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), sebagai bagian dari tahapan Pilpanag Simalungun gelombang kedua tersebut.
"Untuk alat kelengkapan Pilpanag telah selesai. Kita harapkan, Pilpanag ini berjalan dengan baik dan damai," ungkapnya.
Diketahui, pendaftar calon mencapai 243 orang. Setelah proses seleksi administrasi, DPNPM Simalungun menetapkan 232 calon pangulu yang memenuhi syarat.
Setelah seleksi administrasi, tahapan Pilpanag selanjutnya yaitu masa kampanye yang dimulai pada 5 hingga 7 September. Sementara masa tenang dimulai pada 8 hingga 12 September 2023.
Pemilihan pangulu nagori gelombang kedua di Simalungun akan berlangsung pada 13 September mendatang.
Sementara itu, salah satu calon pangulu dari Desa Nusa Harapan, Kecamatan Siantar, Edrianto Saragih menilai tahapan pemilihan Pangulu saat ini sudah baik sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Namun menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi catatan terkait pilpanag kedua yang akan berlangsung 13 September mendatang.
"Tahapannya sudah sesuai jadwal, namun beberapa yang menjadi catatan seperti masa tenang tidak usah terlalu lama, kalau boleh digantikan dengan penambahan masa kampanye yang terbilang sedikit," kata Edrianto.
Ia juga meminta Pemkab Simalungun, dalam hal ini DPNPM konsisten terkait penyelenggaraan pilpanag gelombang kedua.
"Saya harap jangan seperti pilpanag gelombang pertama kemarin, banyak panitia yang mengeluh karena dana tidak turun, ada pengiriman logistik yang terlambat dan lain-lain yang akan merugikan masyarakat," pinta Edrianto.
Editor: Kurniati