PARBOABOA,Pematang Siantar- Fluktuasi harga emas yang cenderung naik, membuat banyak masyarakat menjual asetnya untuk memenuhi kebutuhan harian. Di Kota Pematang Siantar, hanya 40 persen konsumen yang datang ke toko emas untuk membeli.
Salah satu pemilik Toko Emas Surya Suryani di Pematang Siantar, Charles mengatakan, sejak harga emas tinggi, sekitar 60 persen yang datang mulai menjual, sisanya hanya 40 persen membeli.
Charles menyebut, untuk emas 24 karat harga pergramnya alami kenaikan sejak pekan lalu, menjadi Rp940 ribu per gram dari sebelumnya Rp930 ribu per gram.
Dilanjutkannya, emas 70 persen kadar 9,9 karat, harganya Rp815 ribu pergram menjadi Rp820 ribu per gram dan emas 22 karat, dari Rp730 ribu pergram menjadi Rp740 ribu pergram.
Harga emas London juga mengalami kenaikan dari Rp2,7 juta per mayam (3,3 gram) menjadi Rp3,1 juta per mayam.
"Iya masyarakat yang menjual emas saat ini banyak daripada yang membeli emas, sekitar 60 persen masyarakat menjual emas. Untuk memenuhi kebutuhan mereka saat ini," katanya, Jumat (10/01/2023).
Salah satu warga Jalan Singosari Kelurahan Siantar Baru Kota Pematang Siantar, Windi (32) mengatakan alasannya menjual emas untuk dapat mengatasi kebutuhan pokok dan kebutuhan mendesak yang sedang dihadapi.
"Iya untuk mengatasi kebutuhan uang sekolah anak, bayar token listrik dan kebutuhan pokok lainnya. Apalagi sekarang harga kebutuhan pokok semua naik, sementara pendapatan tidak mencukupi," katanya.
Pengamat ekonomi dari Universitas Simalungun Indonesia (USI), Togar Sihite mengatakan, emas adalah salah satu instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang. Di samping itu minim risiko, serta persentasi kenaikannya sekitar 5-20 persen, permintaan tinggi dan supply terbatas.
Tigar menerangkan, emas merupakan aset yang paling liquid, gampang dijual dalam situasi apapun, di masa saat ini.
"Saat ini ya aset emas paling enak dimiliki, soalnya gampang dijual dalam situasi yang membutuhkan dana mendesak," jelasnya.