parboaboa

7 Tahun Terbengkalai, Monumen Mayjen Djarot Supadmo Nyaris Ditelan Belukar

Pranoto | Daerah | 18-06-2024

Kondisi monumen Mayjend (Purn) Djarot Supadmo yang sudah "ditelan" semak belukar. (Foto: PARBOABOA/Pranoto)

PARBOABOA, Simalungun – Kondisi monumen Mayjend (Purn) Djarot Supadmo yang berada di Simalungun terlihat cukup memprihatinkan.

Monumen peringatan jatuhnya helikopter yang membawa Mayjend Djarot Supadmo di Nagori Janggir Leto, Simalungun itu nyaris “ditelan” semak belukar.

Ditengarai, monumen ini terakhir kali dirawat adalah sejak tahun 2017 lalu. Dengan kata lain, sekitar 7 tahun lamanya monumen ini jauh dari perawatan.

Monumen ini berada tidak jauh dari jalan raya Siantar Saribu Dolok, Kecamatan Panei, Simalungun. Sekitar 20 meter dari pinggir jalan.

Keadaan sekitar monumen adalah jurang dengan kedalaman kurang lebih 10 meter dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) warga yang juga dipenuhi dengan semak belukar.

Jika dilihat dari depan, monumen tersebut bahkan hanya menyisakan bagian ujungnya saja karena tertutup semak belukar.

Resman Sitinjak, masyarakat sekitar yang ditemui PARBOABOA mengaku tidak mengetahui persis sejarah monumen itu.

Resman hanya mengingat, pada tahun 90-an sampai 2000-an tempat itu kerap dikunjungi tentara saat hari peringatan kemerdekaan.

“Kalau pas 17 Agustus terkadang ramai tempat itu, sekarang sudah tidak pernah lagi kulihat keramaian itu,” ujarnya kepada PARBOABOA, Selasa (18/06/2024).

Menurutnya, banyak juga masyarakat sekitar monumen itu yang tidak mengetahui cerita sejarah di balik sosok Mayjend Djarot Supadmo maupun peristiwa jatuhnya helikopter pada tahun 1986 silam.

Namun, berbeda dengan Resman, Niaga Harianja yang merupakan masyarakat sekitar monumen itu mengaku masih mengingat peristiwa jatuhnya helikopter.

Niaga Harianja menuturkan bahwa pada masa itu perhatian masyarakat terhadap peristiwa tersebut begitu besar dan menyayangkan terlantarnya monumen tersebut.

“Bisa jadi bahan pembelajaran untuk anak sekolah, tapi sayang sekali kondisinya seperti itu,” ujar pria 65 tahun ini.

Sementara itu, Kepala Penerangan Komando Resor Militer 022 Pantai Timur, Mayor Hairul Hadi mengaku tidak mengetahui dengan pasti latar belakang sejarah monumen Mayjend Djarot Supadmo di Simalungun.

Hairul kemudian meminta PARBOABOA untuk mencari informasi dan mengkonfirmasi terkait keadaan terkini monumen Mayjend Djarot Supadmo di Simalungun.

“Saya juga belum tahu biografi beliau, karena saya baru menjabat 1 bulan. Coba ke Kodim Simalungun karena itu wilayah teritorialnya,” katanya.

Hairul menjelaskan, Komando Resor Militer 022 Pantai Timur saat ini selain membawahi Kodim 0207 Simalungun juga membawahi sejumlah distrik militer lain seperti Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Asahan dan Labuhan Batu.

Berdasarkan dari yang dihimpun PARBOABOA, sosok Mayjend Djarot Supadmo merupakan jenderal bintang dua yang pernah menduduki jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan pada tahun 1986 dan menjadi panglima termuda pada masa itu menggantikan Letnan Jenderal Suripto.

Sebelum menjabat sebagai Pangdam I Bukit Barisan, Mayjend Djarot Supadmo juga tercatat pernah menjabat sebagai Wakil I Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 1985 dan Atase Militer KBRI di Washington pada tahun 1982.

Mayjend Djarot Supadmo meninggal dunia bersama Kolonel Teuku Nurdin, Letda Azis Dalimunthe dan 3 orang ajudannya dalam kecelakaan helikopter jenis Alouette pada Jumat 28 Februari 1986 silam atau tepatnya satu bulan setelah ia menjabat sebagai Pangdam Bukit Barisan.

Pada saat itu, Mayjend Djarot Supadmo dijadwalkan akan berangkat menuju Kota Pematangsiantar untuk memberikan ceramah kepada peserta kursus karyawan ABRI Legislatif.

Mayjend Djarot Supadmo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Setahun setelah peristiwa kecelakaan itu, Mayjend Ali Geno yang menggantikan posisinya sebagai Pangdam Bukit Barisan lalu membangun monumen peringatan jatuhnya helikopter di lokasi tersebut.

Editor : Fika

Tag : #Djarot Supadmo    #Simalungun    #Daerah    #Monumen   

BACA JUGA

BERITA TERBARU