PARBOABOA, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengungkapkan, sepertiga negara dunia diprediksi akan dilanda kegentingan ekonomi akibat resesi, krisis pangan, krisis energi, hingga kenaikan harga bahan pokok pada tahun 2023.
Ucapan yang dilontarkan Jokowi tersebut merujuk pada ramalan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memprediksi ekonomi sepertiga negara dunia atau sekitar 60-70 negara akan berada di jurang resesi tahun ini.
“Di tahun 2023 sepertiga ekonomi dunia diprediksi alami resesi. Artinya bila ada 200 lebih negara artinya 70 negara akan alami resesi,” ujar Jokowi saat berpidato dalam rapat koordinasi nasional dan musyawarah dewan partai Partai Bulan Bintang (PBB) Tahun 2023 di Jakarta yang disiarkan secara daring, dikutip Jumat (13/01/2023).
Jokowi mengatakan, Indonesia juga berada dalam daftar negara yang mungkin menghadapi pusaran resesi tersebut bersama sekitar 70 negara lainnya. Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak terlena dengan keadaan ekonomi Indonesia yang masih normal.
“Kita merasa normal-normal saja, padahal keadaan semua negara termasuk Indonesia itu berada pada kegentingan global,” kata Jokowi
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat khawatir prediksi tersebut terjadi. Dirinya berkaca pada krisis ekonomi 1997-1998 lalu. Saat itu hanya ada beberapa negara yang mengalami resesi, namun ekonomi Indonesia sudah sangat ambruk, bahkan harus menjadi pasien IMF.
“Kalau di tahun 97-98 saja yang alami resesi cuma beberapa negara sedikit sekali, itu sudah ambrukkan ekonomi kita. Nah yang ini 60-70 negara diperkirakan akan ambruk ekonominya,” ucapnya lagi.
Jokowi juga mengungkapkan sampai saat sudah ada 16 negara yang antre jadi 'pasien' IMF, sementara 36 negara lagi sudah antre di depan pintu IMF. Dia mewanti-wanti jangan sampai Indonesia ikut masuk ke dalam daftar tersebut.