PARBOABOA, Pematangsiantar - Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengunjungi Ukraina dan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Kyiv pada Minggu waktu setempat.
Dilansir Associated Press, Senin (25/4/2022), kunjungan itu dilakukan di tengah tekanan yang dilakukan Ukraina kepada negara-negara Barat guna menerima persenjataan untuk melawan invasi Rusia di Donbas, timur Ukraina.
"Ya, mereka melakukan pertemuan dengan presiden. Mari berharap sesuatu akan diputuskan untuk mendapatkan bantuan lanjutan," ujar Penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych kepada pengacara sekaligus aktivis Rusia Mark Feygin dalam kanal YouTube-nya. AS sendiri sejauh ini belum memberikan komentar atas kunjungan itu.
Hasil dari pertemuan itu AS akan memberikan bantuan bagi Ukraina yang meliputi biaya militer sebesar US$300 juta (sekitar Rp4,3 triliun) dan penjualan amunisi sebesar US$165 juta (sekitar Rp2,3 triliun).
Presiden AS Joe Biden juga akan segera mengumumkan duta besar bagi Ukraina dan para diplomat AS yang sebelumnya meninggalkan negeri itu sebelum perang dimulai akan kembali pekan depan. Sedangkan Kedutaan Besar AS di Kyiv untuk sementara akan tetap tutup.
Sementara itu, Kepala Administrasi Militer Regional Poltava, Dmytro Lunin, mengatakan pasukan Rusia membombardir Kota Kremenchuk di Ukraina tengah.
Sedikitnya, ada sembilan rudal Rusia yang menghantam kota itu. "Sudah sembilan rudal Rusia menghantam infrastruktur Kremenchuk (Minggu) malam ini," kata Lunin.
Lunin tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang akibat dari serangan tersebut. "Musuh tidak mempedulikan, bahkan pada hari yang begitu suci," ujarnya.
Selain itu, Kepala militer kota di Kryvyi Rih mengatakan pihaknya mengamati persiapan untuk kemungkinan serangan oleh pasukan Rusia dari wilayah Kherson. Dia menyebut pertahanan sedang diperkuat di daerah tersebut.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Kepala Militer Oleksandr Vilkul mengatakan jika pasukan Rusia sudah membentuk formasi serangan ofensif ke wilayah Kherson.
"Kami sedang menunggu kemungkinan transisi mereka ke ofensif dalam beberapa hari mendatang. Tapi kami tahu lebih banyak tentang mereka daripada yang mereka pikirkan. Kami memahami semua rencana mereka, dan kami sepenuhnya siap untuk setiap perkembangan dalam situasi ini," ujarnya.
Vilkul mengatakan garnisun Krivyi Rih dalam keadaan siap dan pertahanan telah disiapkan. Krivyi Rih merupakan salah satu kota terpadat di kawasan selatan-tengah Ukraina.
"Banyak pekerjaan terus membantu dalam mengevakuasi orang-orang dari zona garis depan," katanya.
"Kryvyi Rih menyediakan bus dan ambulans. Kami telah menyediakan bantuan medis dan pekerja sosial. Tetapi orang-orang pergi dengan sepeda dan membawa orang tua dan anak-anak dengan gerobak dorong," ujarnya.
Awal pekan ini, seorang jenderal top Rusia mengatakan Moskow berencana untuk membangun 'kontrol penuh' atas Ukraina selatan dalam fase kedua invasinya ke Ukraina.