PARBOABOA, Jakarta – Amerika Serikat (AS) bersama dengan Jerman akan mengirimkan sistem pertahanan udara kepada Ukraina. Hal itu merupakan bentuk respons dari amukan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menggempur Ukraina dengan serangan rudal.
Presiden AS, Joe Biden telah berjanji akan memberikan sistem pertahananan udara canggih ke Ukraina. Hal itu disebutkan Biden saat berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui telepon.
"Presiden Biden berjanji untuk terus memberikan dukungan yang diperlukan Ukraina untuk membela diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih," demikian pernyataan Gedung Putih yang dikutip Reuters.
Biden juga sempat mengecam aksi Rusia terhadap Ukraina baru-baru ini. Ia mengatakan, hal itu adalah ‘serangan tak masuk akal’.
Selain AS, Jerman juga telah berjanji akan memberikan sistem pertahanan udara ke Ukraina. Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambercht menuturkan, negaranya akan mengirimkan sistem pertahanan udara IRIS-T SLM ke Ukraina.
"Serangan rudal terbaru di Kyiv dan banyak kota lain menunjukkan betapa penting bagi kami untuk menyuplai sistem pertahanan udara ke Ukraina dengan cepat," kata Lambrecht dalam sebuah pernyataan pada Senin (10/9).
"Serangan Rusia dengan rudal dan drone meneror populasi warga sipil secara khusus. Oleh karena itu, kami kini memberikan dukungan, khususnya senjata pertahanan udara," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Rusia melancarkan serangan rudal ke beberapa wilayah di Ukraina, pada Senin (10/10/2022).
Serangan itu tidak hanya menargetkan Ibu Kota Ukraina, Kyiv, tetapi beberapa kota besar lainnya telah dilanda rentetan serangan rudal tersebut.
“Pagi ini, 75 rudal meluncur, 41 diantaranya berhasil dinetralkan (dicegat) pasukan pertahanan udara kami,” kata Kepala Komando Angkatan Bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi, seperti dikutip Reuters, Senin (10/10).