PARBOABOA, Mandailing Natal – Ratusan rumah warga di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, terendam banjir setinggi hampir 2 meter. Hal ini terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Taming dan Sungai Sampuran Godang.
Sekretaris Desa Sampuran, AR Hakim mengatakan, banjir mulai terjadi sejak Rabu (21/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Kemudian, pada Kamis (22/9) dini hari, warga harus mengungsi lantaran ketinggian air telah mencapai hampir dua meter.
"Air mulai naik sekitar jam sepuluh malam pak, karena hujan deras terus menerus turun sehingga banjir makin tinggi pada tengah malam. Yang paling dalam sekitar 175 centimeter, diatas jalan airnya setinggi satu hingga satu setengah meter" ungkap AR Hakim yang dihubungi melalui telepon selularnya, dikutip dari Tvonenews, Kamis (22/9).
Ia menjelaskan, warga yang terdampak banjir tersebut kini mengungsi ke rumah-rumah tetangga yang tidak terdampak. Pagi tadi, kata Hakim, aparat desa beserta warga sudah membagikan bantuan berupa mie instan dan beras untuk sarapan pagi para korban.
"Jumlah rumah terdampak sekitar 147 rumah, warganya ratusan jiwa, kita udah masak bersama pagi ini, kita adakan seadanya, kita butuh bahan makanan karena banyak warga tidak bisa memasak," ucapnya.
Ia kemudian mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dalam musibah banjir tersebut. Namun, ia berharap kepada pemerintah Kabupaten Madina untuk segera melakukan normalisasi sungai guna menghindari banjir yang kerap terjadi setiap musim penghujan.
"saat ini, hingga Kamis (22/09/2022) pagi, curah hujan sudah mulai reda, dan ketinggian banjir berangsur surut," katanya.