PARBOABOA, Jakarta - Akun Instagram Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 yang juga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dinyatakan telah diretas.
Hal itu dibenarkan oleh Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Oktafiandi. Ia menyebut bahwa pihaknya tengah berusaha untuk mengambil alih akun tersebut dari peretas.
Ia jmeminta agar masyarakat tidak usah risau dan peduli terhadap akun Mahfud yang diduga diretas oleh Israel. Hal itu juga senada dengan Staf Khusus Menko Polhukam, Rizal Mustary. Ia menyebut bahwa situasi itu terjadi sejak siang hari Selasa tgl 16 Januari 2024.
Selain itu ia juga meminta agar masyarakat untuk mengetahui bahwa segala bentuk pesan dalam dikirim dari akun Instagram yang diretas bukanlah berasal dari Mahfud sendiri, melainkan dari pihak peretas yang tidak bertanggungjawab.
Kata Praktisi
Praktisi Keamanan Siber, Reza Jusrie menyampaikan, untuk meretas sebuah akun Instagram bukanlah suatu hal mudah, artinya sang hacker sudah meniatkan aksinya sejak lama.
"Untuk meretas instagram seseorang itu perlu waktu dan instagram memliki sistem security yang sangat baik, jadi bagi hacker untuk meretas instagram seseorang itu lumayan sulit," ujarnya saat dihubungi PARBOABOA.
Ia menuturkan, sosial media apapun yang dapat diretas itu semua disebabkan kelengahan pengguna. Alias, bukan kesalahan dari pihak platform.
"Itu semua karena kelengahan user bukan karena kelengahan dari suatu platform jika pun kelengahan suatu platform itu kemungkinan ada, namun sangat kecil," tutur dia.
Apalagi jika sekelas Instagram. Maka, bisa jadi kata dia mudah diretas karena penggunaan password yang lemah. Seharusnya menggunakan sistem security berlapis yang disediakan oleh sosial media.
Sebelumnya postingan Mahfud cukup membuat kaget warganet lantaran mengunggah video sejumlah orang berseraham militer yang saling menyundul bola. Keterangan dalam postingan tersebut juga merupakan dari bahasa Israel yang mengartikan "Tuhan di atas saya, siapa yang bisa mengendalikan saya?".
Postingan itu kemudian menuai emosi warganet, tidak sedikit dari mereka bahkan mengecam tindakan hacker tersebut. Memang konflik Israel dan Palestina telah menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia.
Sejumlah warganet asal tanah air tidak sedikit berupaya turut membela Palestina, salah satunya dengan gerakan #julidfisabilillah yang dipelopori oleh Erlangga Greschinov. Tidak hanya gerakan warganet, tidak sedikit komunitas hacker Indonesia juga turun tangan mencoba untuk meretas pihak-pihak penting di Israel.