PARBOABOA, Pematang Siantar - Masyarakat mengeluhkan pembiaran yang dilakukan kontraktor pelaksana terhadap debu dan sisa material bangunan dari pembangunan Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Merdeka, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara.
Salah satunya Raden Pasaribu (34), pedagang di sekitar Gedung Merdeka yang mengaku terganggu oleh debu dari tumpukan sisa material bangunan di sekitar Gedung Merdeka
"Kalau truk yang biasa mengangkut material bangunan tiga kali dalam sehari melintasi jalan tersebut. Memang sudah disiram, tapi cuma sampai di depan gerbang pembangunannya. Lihat aja, gundukan aja sampai lampu merah sana (simpang empat Jalan Ahmad Yani). Saya jelas terganggu, terutama dari debu material bangunannya yang berserakan, buat sesak nafas," ujarnya saat ditemui PARBOABOA di lokasinya berjualan, Jumat (4/8/2023).
Warga kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat itu menduga ada pembiaran dari PT Suryatama Mahkota Kencana selaku kontraktor pelaksana pembangunan. Ia juga khawatir tumpukan material mengganggu keselamatan pengguna jalan di sekitar Gedung Merdeka.
“Sama halnya sebagai upaya pembiaran kalau begini. Harusnya sisa material bangunan dibersihkan secepatnya. Soalnya juga mengganggu jarak pandang pengendara," kata Raden Pasaribu.
Salah seorang pengendara yang biasa melintasi Jalan Merdeka, Roide Pangaribuan (27) juga mengeluhkan debu dari sisa material pembangunan gedung yang berserakan hingga ke jalan raya dan membahayakan pengguna jalan. Belum lagi truk pengangkut material yang sering melawan jalur saat masuk ke area proyek.
"Apalagi pada siang hari, matahari pas terik-teriknya, abu terkadang bisa mengganggu pandangan dan buat sesak. Sisa material bangunannya banyak tuh berserakan. Bekas tanah yang diangkut memenuhi sebagian badan jalan. Inikan berbahaya sekali. Harusnya dibersihkan segera karena ini jalan provinsi juga,” keluh warga Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba ini.
Sementara J Situmorang (30), salah satu pengemudi angkutan kota (angkot) yang sering melintasi jalan tersebut, mengingatkan agar kontraktor pelaksana pembangunan Gedung Merdeka segera membersihkan debu imbas material bangunan. Apalagi, kata dia, di sekitar lokasi pembangunan ada sekolah yang dikhawatirkan anak-anak terserang penyakit pernafasan karena menghirup debu pembangunan gedung.
"Pembangunan ini masih dekat sekolahan (SMP Negeri 1 Pematang Siantar), kasihan juga pas pulang sekolah, anak-anak banyak yang keluar, terhirup abunya, kan jadi sesak," katanya.
Situmorang meminta Pemko Pematang Siantar dan kontraktor pelaksana mematuhi pelaksanaan konstruksi di pembangunan yang tadinya merupakan gedung olahraga (GOR) itu.
"Jangan cuma cepat, tapi juga diperhatikan ketentuan pelaksanaannya. Jangan bikin rugi masyarakat," tutupnya.
Pantauan PARBOABOA, gundukan material berupa tanah dan sisa material bangunan terlihat berserakan di atas badan jalan hingga ke jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur.
Pemko Pematang Siantar Bantah Ada Pembiaran
Menanggapi keluhan warga terkait pembangunan Gedung Merdeka, Kepala Bidang (Kabid) Tata Ruang dan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Pematang Siantar, John Henri Musa Silalahi mengaku telah mengingatkan kontraktor untuk selalu membersihkan sisa dan debu material pembangunan yang dapat mengganggu aktivitas warga yang melewati area tersebut.
"Kita pastikan tidak ada pembiaran, untuk keluhan masyarakat dan pihak sekolah sudah kita terima dan kita (tim pengawas) dari Pemko Siantar sudah menginstruksikan kepada pihak kontraktor untuk melakukan pembersihan dan penyiraman bekas tanah galian yang dilaksanakan setiap harinya, pagi, siang dan sore. Sudah dilakukan kontraktor," ujarnya saat dikonfirmasi PARBOABOA, Jumat (4/8/2023).
Silalahi menegaskan, Pemko Pematang Siantar akan menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait tanah dan sisa material yang menumpuk di badan Jalan Merdeka.
"Kita akan cek di lapangan kebenaran itu. Saya konfirmasi lebih lanjut," pungkasnya.
Sementara berdasarkan pengakuan salah seorang penjaga pembangunan Gedung Merdeka, Sijabat (29) mengatakan dirinya dan beberapa rekannya setiap hari membersihkan material bangunan yang berserakan.
"Kami tiga kali sehari menyiram dan membersihkan sisa material yang berserakan, terutama saat truk mengangkut barang (bangunan). Kami juga menyapu jalanan di sekitar proyek," imbuhnya.