PARBOABOA, Jakarta – Sebanyak 350 orang berdemo di dekat tempat pertemuan para pemimpin KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) tepatnya di Ibu Kota Krung Thep Maha Nakhon pada Jumat (18/11/2022).
Melihat dari video yang beredar di media sosial, pada pengunjuk rasa mencoba membalikkan mobil polisi, melemparkan proyektil dan menyerang polisi. Kepolisian Thailand pun menembakkan peluru karet untuk membubarkan para demonstran tersebut.
"Para pengunjuk rasa melanggar hukum, menyerang petugas polisi secara fisik,” kata Inspektur Ahsyan Kraithong, dikutip dari Reuters, Jumat (18/11/2022).
Sejauh ini, Ashyan mengatakan 25 orang telah ditangkap atas tuduhan penyerangan, perusakan, pembakaran dan menghalangi petugas.
Sedangkan menurut aktivis muda Patsaravalee Tanakitvibulpon, yang juga ikut dalam aksi demonstrasi tersebut, orang-orang melakukan demo untuk memprotes KTT APEC dan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.
Namun, ia sangat menyayangkan tindakan para aparat yang menembakan peluru karet ke arah pengunjuk rasa.
“Polisi bertindak berlebihan. Mereka menggunakan peluru karet pada kami dan berusaha menghentikan kami berkali-kali,” kata Patsaravalee, Jumat (18/11/2022).
Sebagai informasi, APEC merupakan forum kerja sama ekonomi terkemuka antara 21 negara di Asia-Pasifik yang dibentuk pada tahun 1989. Kerja sama ini untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi di kawasan lingkar Samudera Pasifik.
Diketahui, KTT APEC 2022 dihadiri oleh banyak pemimpin negara di antaranya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, dan Presiden China Xi Jinping. Serta, PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan PM Selandia Baru Jacinda Ardern.