PARBOABOA, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) segera meresmikan enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru yang akan memperkuat jangkauan pertahanan, mendukung percepatan pembangunan, sekaligus meningkatkan kemampuan penanganan ancaman, termasuk terorisme dan separatisme.
Langkah strategis ini juga diharapkan menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi, sosial, hingga kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan, pembentukan enam Kodam baru ini merupakan bagian dari upaya modernisasi dan optimalisasi Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).
Strategi ini tidak hanya bertujuan menjaga kedaulatan, tetapi juga menjadi pendorong bagi pemerataan pembangunan di seluruh Tanah Air.
“Urgensi pembentukan Kodam baru terletak pada perlunya pengembangan organisasi TNI AD untuk menjangkau wilayah tugas yang sangat luas. Dengan adanya Kodam tambahan, otoritas dan kapasitas respons terhadap isu-isu lokal akan semakin cepat dan tepat,” ungkap Wahyu, Jumat (8/8/2025).
Selain membentuk Kodam, TNI AD juga memperkenalkan Batalyon Teritorial Pembangunan (YTP) yang akan ditempatkan di berbagai daerah strategis.
YTP memiliki peran ganda: menjaga pertahanan serta menjadi agen pembangunan. Program yang diemban meliputi penguatan sektor pertanian, peternakan, ekonomi kreatif, hingga pemberdayaan masyarakat, sehingga memberikan dampak langsung pada peningkatan taraf hidup warga.
Brigjen Wahyu menegaskan bahwa keberadaan Kodam dan YTP di tingkat kabupaten/kota akan mempercepat respons terhadap berbagai ancaman, baik militer maupun non-militer, mulai dari terorisme, separatisme, hingga penanggulangan bencana alam.
“Dengan struktur ini, waktu respons akan jauh lebih singkat, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih efektif,” ujarnya.
Kebijakan ini selaras dengan Asta Cita Presiden, khususnya poin kedua mengenai pemantapan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa, serta poin keenam yang menekankan pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Lebih dari itu, satuan baru ini juga diharapkan menjadi pendukung aktif program kesehatan dan sosial di daerah.
Mulai dari vaksinasi, penyuluhan gizi, distribusi bantuan sosial, hingga percepatan pemulihan pasca-bencana, seluruhnya akan menjadi bagian dari tugas yang diemban.
“Ini adalah langkah holistik—memperkuat pertahanan negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Wahyu.
Adapun enam Kodam baru yang akan diresmikan adalah:
- Kodam XIX/Tuanku Tambusai (Riau–Kepulauan Riau)
- Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol (Sumatera Barat–Jambi)
- Kodam XXI/Radin Inten (Lampung–Bengkulu)
- Kodam XXII/Tambun Bungai (Kalimantan Tengah–Kalimantan Selatan)
- Kodam XXIII/Palaka Wira (Sulawesi Tengah–Sulawesi Barat)
- Kodam XXIV/Mandala Trikora (Merauke)
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan seluruh Kodam ini pada Minggu (10/8/2025), bertepatan dengan Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara (Lanud) Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat.