PARBOABOA, Jakarta – Untuk pertama kalinya, Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20, sejak didirikannya perkumpulan tersebut pada 1999. Indonesia akan memegang Presidensi G20 yang diselenggarakan pada 1 Desember 2021 hingga November 2022 mendatang.
Presidensi G20 adalah posisi di mana sebuah negara menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20. Forum G20 terdiri dari 20 negara yaitu AS, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa. Indonesia juga menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20.
G20 menjadi representasi perekonomian dunia dan memiliki posisi strategis. Negara-negara yang tergabung di G20 tersebut menguasai 85 persen PDB dunia; 80 persen investasi global; 75 persen perdagangan dunia; dan 66 persen populasi dunia.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri penutupan KTT G20 di Roma, Italia pada 31 Oktober 2021 mendatang.
“Di sana (Presiden Jokowi) akan terima secara resmi penyerahan tongkat estafet G20 dari Perdana Menteri Italia, dan 1 desember akan resmi jadi Presidensi G20,” kata Airlangga dalam konferensi pers G20, Selasa (14/9).
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan, sejak 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022 akan ada banyak pertemuan yang dilakukan. Pertemuan itu disebut sebagai Sherpa Track G20. Sedikitnya ada 150 pertemuan yang akan berlangsung dengan berbagai negara anggota G20.
“Ada 150 pertemuan beberapa side event, dari 1 desember 2021-30 november 2022, diantaranya working group tingkat sherpa, finance, deputy, hingga KTT yang dihadiri oleh kepala negara dan kepala pemerintahan,” jelasnya.