PARBOABOA, Pematangsiantar - Iran mengutuk keras tindakan polisi Israel yang menodai Masjid al-Aqsa di Yerusalem dalam kerusuhan yang berlangsung pada Jumat kemarin.
Dilansir laman Sputnik, Sabtu (16/4/2022), Teheran pun menyatakan dukungannya untuk gerakan Hamas dalam melawan kesewenang-wenangan Israel.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian berpendapat, tindakan rezim Zionis menyerang jamaah dan menodai Masjid Al-Aqsa itu sebagai efek negatif dari normalisasi hubungan oleh beberapa negara Arab-Islam dengan Israel.
“Republik Islam Iran mendukung pembentukan pemerintah Palestina yang terintegrasi di Palestina, dengan Quds (Yerusalem) sebagai ibu kotanya,” kata Amirabdollahian dalam percakapan telepon dengan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, Jumat.
Pada Jumat (15/4/2022), kelompok Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan bahwa lebih dari 150 warga Palestina dirawat di rumah sakit setelah bentrokan dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Polisi Zionis menerobos masuk masjid yang menjadi situs paling suci ketiga bagi umat Islam itu dan menembakkan peluru karet, granat kejut, serta gas air mata ke arah jamaah Muslim.
Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza Palestina dan berada dalam konflik berkepanjangan dengan Israel.
Organisasi militan Sunni itu dinyatakan sebagai organisasi teroris di Israel, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Uni Eropa, dan Australia.
Beberapa negara Arab memutuskan untuk menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel.
Keputusan itu tertuang dalam kesepakatan yang disebut Abraham Accord (Perjanjian Ibrahim) antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel, ditengahi oleh Amerika Serikat pada 13 Agustus 2020.
Setelah UEA, negara Arab lainnya seperti Bahrain, Maroko, dan Sudan juga mengambil langkah serupa.