PARBOABOA, Pematangsiantar - Sebuah jet tempur milik Angkatan Udara (AU) China jatuh dan menghantam sejumlah rumah saat melakukan latihan militer.
Kantor berita pemerintah China melaporkan jika seorang penduduk tewas dalam insiden tersebut, sementara dua orang lainnya terluka.
Dilansir Associated Press, Sabtu (11/6/2022), laporan seperti ini sangat jarang terjadi, karena pemerintah China selalu menutup rapat-rapat kasus kecelakaan militer untuk memberikan kesan kepahlawanan di mata masyarakat.
Negara-negara asing akhir-akhir ini sering mengeluhkan kecerobohan AU China dalam mengemudikan pesawat tempur. Tindakan itu dinilai dapat membahayakan awak pesawat pengawas mereka.
Stasiun televisi nasional China, CCTV, melaporkan jika pesawat J-7 itu jatuh di dekat sebuah bandara di Kota Xiangyang, Provinsi Hubei, pada Kamis pagi waktu setempat.
Sementara pilot pesawat nahas itu berhasil melontarkan diri sesaat sebelum pesawat menghantam tanah.
Pilot dan korban luka-luka segera dilarikan ke rumah sakit, sedangkan penyebab jatuhnya pesawat sedang diselidiki.
Jet tempur J-7 merupakan pesawat kuno bermesin tunggal yang modelnya diambil dari jet MiG-21 Soviet lansiran 1950-an. Pesawat jenis ini diproduksi selama 50 tahun dan dihentikan pada 2013.
Sejumlah besar dari pesawat-pesawat itu masih dalam perawatan untuk mengamankan wilayah udara China.
Negeri Tirai Bambu juga menjual versi ekspor dari peaawat itu, yakni jet F-7, ke puluhan negara. Tetapi saat ini kebanyakan sudah dipensiunkan.
Industri penerbangan sipil China telah menjadi sorotan dan dalam pengawasan menyusul jatuhnya pesawat milik maskapai China Eastern Airlines pada 21 Maret lalu yang menewaskan 132 penumpangnya.
Dan pada 12 Mei lalu maskapai Tibet Airlines yang membawa 122 tergelincir dan terbakar saat hendak lepas landas di Kota Chongqing. Beruntung tak ada korban tewas dalam insiden tersebut.