PARBOABOA – Kasus Covid-19 kembali mengalami lonjakan di beberapa negara, seperti Singapura, India, Hingga Australia. Pasalnya, negara-negara tersebut telah mendeteksi adanya subvarian baru Omicron XBB.
XBB sendiri juga dikenal sebagai BA.2.10 atau bisa juga disebut BJ.1. Subvarian ini pertama kali ditemukan di India pada Agustus lalu. Sejak saat itu, XBB mulai ditemukan juga di lebih dari 17 negara.
Adapun daftar negara yang telah berhasil mendeteksi adanya kasus XBB, di antaranya:
1. Singapura
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung menyebutkan, subvarian XBB saat ini menjadi kasus yang dominan di negaranya. XBB telah menyumbang 54 persen kasus lokal sejak 3-9 Oktober 2022.
Ong mengatakan bahwa dalam tiga pekan, subvarian omicron tersebut membuat Singapura bakal menghadapi gelombang kasus Covid-19 baru.
"Ini mungkin bakal jadi gelombang yang pendek dan tajam," kata Ong pada Sabtu (15/10), dikutip dari Channel News Asia.
2. Denmark
Denmark setidaknya telah mendeteksi dua kasus XBB di wilayahnya pada September lalu.
"Sudah diprediksi BJ.1 akan muncul di Denmark, dan Institut Serum Statens tidak fokus [ke subvarian itu] untuk saat ini, tetapi [mereka] akan mengikuti perkembangan varian dengan cepat," demikian menurut Menteri Kesehatan Denmark, Magnus Heunicke, dikutip dari Anadolu Agency.
Kala itu, pihaknya belum memberi penjelasan lebih jauh terkait apakah mereka yang terinfeksi, tertular dari dalam ataupun luar negeri. Heunicke juga mengatakan bahwa dirinya juga belum mengetahui seberapa parah virus tersebut bisa menyebar.
"BJ.1 memiliki lebih banyak mutasi pada protein spike dibandingkan subvarian dominan varian BA.5, namun arti dari mutasi tersebut belum diketahui secara pasti," ujarnya.
3. Austria
Pakar genetika Ulrich Elling mengungkapkan bahwa BJ.1 sudah berada di Austria sejak September lalu. Akibatnya, enam kasus telah terdeteksi di Wina dan Austia Hilir.
"BJ.1 tentu saja mencatatkan rekor baru dalam mutasi," kata Elling, dikutip dari Euro Weekly News.
Selain negara-negara tersebut, Australia, Amerika Serikat, Denmark, Jepang, juga dilaporkan mendeteksi kasus XBB. Sub varian XBB disebut lebih menurlat daripada sub varian lain.
4. India
India menjadi salah satu negara yang pertama mendeteksi adanya kasus XBB. Sampai 14 Oktober 2022, jumlah kasusu sub varian ini telah mencapai 71 kasus, seperti dikutip The Times of India.
Diretur Pasca Sarjana Universitas Yarsi, Tjandra Yoga Aditama memperkirakan, XBB menyumbang tujuh persen dari kasus Covid-19 di India. Ia khawatir kasus akan meningkat akibat dari subvarian tersebut.
"Kita ingat dahulu varian Delta juga mulanya merebak di India, kemudian meluas juga di negara kita [Indonesia]," kata Tjandra dalam rilis resmi yang dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (18/10).
Sampai saat ini, Tjandra mengatakan bahwa total kasus Covid-19 di India telah mencapai 44,6 juta kasus. Ia juga melaporkan hingga pada Minggu, India telah mendeteksi kasusu subvarian tersebut di empat negara yakni Maharashtra, Odisha, Bengal Barat, dan Tamil Nadu.
5. Taiwan
Sejak 17 Oktober 2022, Pusat Pencegahan Penyakit Taipe melaporkan bahwa Taiwan telah mendeteksi satu kasus XBB. Di hari itu, kasus harian Taiwan pun meningkat 41.494. Sementara itu, total kasus virus Corona di pulau ini mencapai 7,18 juta.
Selain negara-negara di atas, Australia, Amerika Serikat dan Jepang juga dilaporkan mendeteksi kasus XBB. Subvarian yang satu ini disebut lebih menular dibanding subvarian lain.
Presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah mengatakan bahwa meski belum ada data yang pasti, kemungkinan XBB lebih menular lantaran jumlah infeksi yang meningkat.
"Walaupun kami tak punya semua daya genom soal gelombang kasus saat ini, XBB kemungkinan besar lebih menular karena jumlah infeksi yang meningkat selama beberapa minggu," ucap Tambyah, seperti dikutip dari Today Online.
Namun begitu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu khawatir. Sebab, para ahli menilai infeksi yang ditularkan tidak lebih parah jika dibandingkan dengan subvarian lain.