PARBOABOA, Burundi - Kebakaran Lapas terjadi di sebuah penjara di ibu kota Burundi, Gitega, Selasa (7/12) dini hari waktu setempat. Api membakar lapas tersebut saat para tahanan masih tertidur, menyebabakan 12 orang tahanan tewas karena sesak napas dan 26 lainnya tewas akibat menderita luka bakar.
Foto-foto tersebar di media sosial menunjukkan api besar telah melalap penjara dan menunjukkan mayat-mayat yang tergeletak di lantai.
Seorang narapidana yang berhasil selamat mengaku tidak tahu bagaimana caranya bisa melarikan diri. Dia melihat ada banyak tahanan lain yang terbakar habis-habisan saat kebakaran.
"Kami mulai berteriak, kami akan terbakar hidup-hidup ketika kami melihat api naik sangat tinggi, tetapi polisi menolak untuk membuka pintu kamar kami, mengatakan 'ini adalah perintah yang kami terima'," ungkap narapidana dihubungi melalui telepon, kepada AFP.
Kementerian Dalam Negeri Burundi mengatakan di Twitter bahwa bencana itu disebabkan oleh arus pendek listrik di penjara.
Malangnya layanan darurat terlambat sampai ke tempat kejadian, truk pemadam kebakaran dilaporkan pertama tiba dua jam setelah api berkobar.
Menurut keterangan saksi, korban kebakaran penjara di Burundi dengan luka bakar paling serius kemudian dibawa ke rumah sakit, beberapa diangkut dengan truk pick-up polisi. Sementara yang lain dengan kasus ringan dirawat di tempat kejadian. Api kemudian dapat dikendalikan. Tetapi sudah ada banyak bagian penjara yang hangus terbakar.
Kebakaran melanda Penjara padat
Kepadatan kronis adalah masalah di penjara di Burundi yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Narapidana sering mengeluh tentang kondisi hidup mereka yang sempit dan kekurangan makanan di penjara tersebut.
Penjara Gitega yang terbakar tersebut memiliki kemampuan menampung 400 napi, namun menurut data dari lembaga pemasyarakatan Burundi, lapas itu dihuni oleh 1.539 napi.
Ini bukan kebakaran pertama di fasilitas itu. Pada akhir Agustus 2021, kebakaran juga sempat terjadi akibat korsleting listrik di beberapa bagian penjara namun tidak menyebabkan korban jiwa.
