parboaboa

Keluhan Pedagang Pantai Bebas Parapat Simalungun: Pengunjung Sepi hingga Dagangan Tak Laku

Patrick | Daerah | 16-09-2023

Suasana ruang terbuka publik (RTP) Pantai Bebas Parapat di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun yang menjadi salah satu tempat wisata di Danau Toba, tampak sepi pengunjung pada Sabtu (16/9/2023). (Foto: PARBOABOA/Patrick Damanik)

PARBOABOA, Simalungun - Pedagang keliling di Ruang Terbuka Publik (RTP) pantai air tawar Bebas Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun mengeluhkan sepinya pengunjung.

Padahal Pantai Bebas Parapat menawarkan keindahan Danau Toba yang menjadi ikon pariwisata di Sumatra Utara.

Menurut salah seorang pedagang di Pantai Bebas Parapat, Azzura, sepinya pengunjung terjadi di siang hari.

Ia mengatakan, pengunjung baru mulai ramai pada sore hingga malam hari.

"Itu pun bukan pengunjung dari luar. Biasanya orang-orang Parapat ini juga," kata Azzura kepada PARBOABOA.

Ia mengatakan, minimnya pengunjung pantai berdampak pada penjualan dagangannya. Bahkan, ada hari-hari tertentu dagangannya bersisa dan tidak laku.

"Kadang tidak laku dan saya bawa pulang sisanya," ungkap Azzura.

Ia memilih berjualan di sekitar Pantai Bebas Parapat, karena lokasi itu paling ramai dikunjungi pengunjung, dibandingkan lokasi lain di Parapat.

Suasana ruang terbuka publik Pantai Bebas Parapat tampak sepi pengunjung. (Foto: PARBOABOA/Patrick Damanik) 

Selain Azzura, keluhan serupa juga disampaikan Roy Purba, yang menyewakan alat permainan di sekitar Pantai Bebas Parapat.

Menurut Roy, sepinya pengunjung, juga berdampak pada pemasukannya sehari-hari. Apalagi selama ini Roy mengandalkan nafkahnya dari sewa permainan anak-anak tersebut.

"Menunggu pengunjung yang membawa anak-anak lah baru ramai. Itupun biasanya di Hari Minggu, kalau hari biasa jangan diharapkan," jelasnya.

Untuk menarik minat pengunjung menyewa mainan, Roy mengaku terpaksa menurunkan harga sewa.

"Saya sewakan hanya Rp30 ribu per 15 menit pemakaian, itupun tidak laku. Paling banyak bisa untung Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per harinya, itupun tergantung pengunjung," jelas dia.

Sementara itu, salah seorang pengunjung Pantai Bebas Parapat, Jimmy Steven menilai, minimnya pengunjung karena kurang ramahnya masyarakat dan pedagang yang berjualan di sana.

Bahkan, lanjut Jimmy, beberapa pedagang ada yang nakal dengan menaikkan harga sesuka mereka.

"Kurang ramah dalam artian harga dagangannya ya, kadang suka-suka mereka membuat harga. Nanti saya pesan pop mie saja kadang bisa Rp20 ribu, padahal cuman modal air Panas," keluhnya.

Jimmy juga berpendapat harus ada alternatif daya tarik wisata lainnya di Pantai Bebas Parapat.

"Tidak ada yang menarik di Parapat, padahal daerah wisata. Kalau tidak karena bawa anak-anak saya juga sebenarnya malas berkunjung ke sini. Semua serba mahal, tidak ada juga yang  bisa dilihat," imbuhnya.

Editor : Kurniati

Tag : #pantai bebas parapat    #simalungun    #daerah    #wisata danau toba    #tempat wisata parapat    #tujuan wisata parapat    #berita sumut   

BACA JUGA

BERITA TERBARU