PARBOABOA, Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo berharap penyelenggaraan konferensi internasional Forum MPR se-dunia yang digelar di Bandung bisa kembali melahirkan sejarah layaknya Konferensi Asia Afrika 1955.
"Besok pagi (Selasa, 25 Oktober) kita akan mulai konferensi. Mudah-mudahan penyelenggaraan konferensi ini dapat menjadi tonggak sejarah yang memiliki arti penting dalam penciptaan tatanan kehidupan global yang lebih demokratis, harmonis, dan berkeadaban," ujarnya saat Makan Malam Selamat Datang di Gedung Sate, Senin, 24 Oktober 2022.
Bamsoet mengatakan, alasan MPR memilih Bandung sebagai tempat forum karena Kota Kembang itu dinilai memiliki sejarah penting dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Selain itu, lanjut Bamsoet, forum ini memang bertujuan untuk memperkenalkan Bandung ke kancah internasional.
"MPR RI sengaja memilih Bandung sebagai tuan rumah, karena kota ini memiliki sejarah penting sebagai tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, yang memberikan andil besar bagi kemerdekaan bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Kita sengaja tidak memilih Bali, karena sudah terlalu banyak deklarasi yang dihasilkan dari berbagai konferensi internasional di Bali. Menjadikan Bandung sebagai tuan rumah juga bagian mempromosikan berbagai kota lainnya di Indonesia kepada dunia internasional," ujarnya.
Ia menjelaskan, melalui konferensi Internasional pembentukan Forum MPR Dunia sebagai sikap dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) 1945. Oleh karena itu, berbagai isu akan dibahas, seperti perdamaian dan keamanan dunia, turut menguatkan berbagai isu yang juga akan dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-20 November 2022 mendatang.
Sebagai informasi, sebanyak 15 parlemen negara akan hadir pada konferensi selama 24-26 Oktober 2022 di Gedung Merdeka, Bandung. Total delegasi mencapai ratusan anggota parlemen. Adapun 15 negara tersebut adalah Aljazair, Bahrain, Mesir, Iran, Irak, Yordania, Malaysia, Maroko, Mozambik, Pakistan, Palestina, Saudi Arabia, Turki, Yaman, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Selain itu, Secretary General PUIC H.E. Mr. Mouhamed Khouraichi NIASS, beserta rombongan, serta Director of the Muslim World League in Indonesia, H.E. Abdurrahman Muhammad Amin Al Khayyat juga turut menghadiri acara tersebut.