PARBOABOA, Jakarta - Koban tewas akibat ledakan bom bunuh diri di sebuah masjid markas polisi di Peshawar, Pakistan, bertambah menjadi 59 orang. Selain itu, ratusan orang lainnya masih dirawat akibat insiden yang terjadi pada Senin (31/01/2023) kemarin, sehingga jumlah korban tewas masih mungkin bertambah.
Masih belum diketahui siapa dalang dibalik pengeboman ini, akan tetapi Perdana Menteri Shehbaz Sharif menilai pelaku menargetkan kepolisian Pakistan agar menciptakan ketakutan yang lebih besar kepada masyarakat.
“Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang melakukan tugas membela Pakistan,” kata Shehbaz Sharif dikutip BBC, Selasa (31/1/2023).
Ledakan yang mengguncang Pakistan itu terjadi di sebuah masjid dekat markas kepolisian dengan pengamanan yang tinggi. Kejadian tersebut terjadi saat ratusan jemaat yang kebanyakan anggota polisi sedang berkumpul untuk melaksanakan salat ashar.
Belum diketahui secara pasti bagaimana pelaku bom bunuh diri itu bisa memasuki markas besar polisi di wilayah barat laut kota Peshawar itu.
Dari gambar-gambar yang beredar, memperlihatkan dahsyatnya ledakan tersebut. Dinding dan sebagian atap masjid hancur.
Belum ada kelompok ataupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom itu. Kelompok Taliban Pakistan, atau disebut juga Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), membantah telah mendalangi ledakan bom tersebut.