PARBOABOA, Jakarta – Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengatakan emosi Richard Eliezer alias Bharada E mengalami sedikit ganguan ketika proses rekonstruksi pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Kondisinya baik-baik saja. Aman. Tetapi agak terganggu emosinya karena ada perbedaan peristiwa dari masing-masing tersangka," kata Susilaningtyas dikutip dari sindonews.com, Rabu (30/8).
Susilaningtyas mengatakan, emosi Bharada E terganggu lantaran ada beberapa perbedaan peristiwa keterangan dengan tersangka lainnya. Kendati demikian, ia memastikan tidak ada ancaman maupun tekanan saat menjalani rekonstruksi.
"Masing-masing punya versi sendiri-sendiri. Ada perbedaan (keterangan) tapi enggak semua peristiwa ya. Insya Allah tidak ada ancaman dan tekanan," kata Susilaningtyas.
Sekadar informasi, Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menggelar rekonstruksi kasus tewasnya Brigadir J, hari ini. Rekonstruksi digelar di rumah dinas dan kediaman pribadi Irjen Ferdy Sambo di daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Seluruh tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J hadir langsung dalam rekonstruksi tersebut. Mereka yakni, mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo; Richard Eliezer alias Bharada E; Bripka Ricky Rizal; asisten rumah tangga sekaligus sopir, Kuat Ma'ruf; serta istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.