Tempe: Makanan Tradisional Indonesia dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan

Tempe makanan tradisional Jawa (Foto: Pinterest)

PARBOABOA - Tempe, makanan dengan bahan dasar kedelai lahir dari budaya Jawa, telah menjadi bagian penting dari pola makan masyarakat Indonesia. 

Dari sajian sederhana di meja keluarga hingga populer sampai ke kancah internasional, tempe terus berkembang dan menunjukkan bahwa makanan tradisional dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan selera masyarakat dunia.  

Tidak hanya di Indonesia, tempe juga telah merambah ke berbagai negara seperti Belanda, Amerika, Jepang, dan Australia. 

Bahkan, sejak tahun 1984, sudah ada puluhan perusahaan yang memproduksi tempe di Eropa dan Amerika. 

Angka ini menjadi bukti bahwa makanan fermentasi ini tidak lagi sekadar konsumsi lokal, melainkan telah mendunia.  

Di balik kesederhanaannya, tempe menyimpan segudang manfaat kesehatan. Bahan dasarnya yang kaya akan protein nabati, vitamin, dan serat membuatnya menjadi pilihan makanan sehat bagi berbagai kalangan. 

Berkat proses fermentasi yang memecah zat gizi menjadi bentuk yang lebih sederhana, menjadikan tempe mudah dicerna. 

Oleh karena itu, makanan ini aman untuk semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia.  

Kaya Gizi dan Menjaga Kesehatan Tubuh  

Tempe lebih dari sekadar lauk pendamping nasi. Kandungan nutrisi seperti protein, asam amino, kalsium, dan isoflavon menjadikannya makanan dengan nilai gizi yang tinggi. 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mengkonsumsi tempe secara rutin memberikan manfaat besar bagi tubuh, terutama untuk meningkatkan sistem kekebalan dan menjaga fungsi organ.  

Menjaga Daya Tahan Tubuh dan Mencegah Penyakit

Probiotik dalam tempe membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus, sehingga memperkuat daya tahan tubuh. 

Selain itu, kandungan isoflavon berperan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas. 

Manfaat ini tidak hanya mencegah flu, tetapi juga mengurangi risiko terkena penyakit degeneratif seperti Parkinson.  

Mendukung Kesehatan Jantung dan Tulang

Tempe kaya akan asam lemak tak jenuh dan serat, yang membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Dengan demikian, risiko penyakit jantung koroner pun dapat ditekan. 

Selain itu, kandungan kalsium dan vitamin K pada tempe sangat bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang, mencegah osteoporosis, dan menjaga kekuatan tulang hingga usia lanjut.  

Mengurangi Risiko Diabetes dan Anemia

Protein nabati dan serat dalam tempe berperan dalam menjaga keseimbangan gula darah, sehingga efektif untuk mencegah diabetes mellitus. 

Di sisi lain, kandungan zat besi dan vitamin B12 dalam tempe membantu proses pembentukan hemoglobin, sehingga mengurangi risiko anemia.

Hal ini sangat penting terutama bagi mereka yang menjalani pola makan vegan atau vegetarian.  

Membantu Pencernaan dan Mengurangi Peradangan

Serat dalam tempe tak hanya bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, tetapi juga mencegah berbagai gangguan pada saluran pencernaan seperti hernia dan diverticulosis. 

Selain itu, tempe memiliki sifat anti inflamasi yang membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan paru-paru. 

Ini membuatnya menjadi pilihan tepat bagi penderita asma atau gangguan pernapasan lainnya.  

Salah satu alasan tempe tetap populer adalah fleksibilitasnya dalam berbagai jenis hidangan. Dari tempe orek hingga tempe penyet, variasi olahan ini membuat tempe tetap menarik dan tidak membosankan bagi konsumen. 

Selain itu, tempe dapat diolah tanpa menghilangkan kandungan nutrisinya, menjadikannya salah satu pilihan makanan sehat yang praktis.  

Proses fermentasi yang dilakukan oleh Rhizopus sp, jamur yang digunakan dalam pembuatan tempe, membuat makanan ini lebih mudah dicerna.

Enzim yang dihasilkan membantu tubuh memecah protein, lemak, dan karbohidrat, sehingga tubuh lebih mudah menyerap nutrisi.  

Selain itu, tempe juga efektif mengurangi efek flatulensi atau kembung yang sering dialami setelah mengonsumsi kedelai. 

Fermentasi pada tempe memecah senyawa kompleks yang menyebabkan gas, sehingga tempe menjadi alternatif yang lebih nyaman bagi pencernaan.  

Di tengah tren hidup sehat yang semakin berkembang, tempe menjadi pilihan yang relevan. Selain mendukung kesehatan, tempe juga ramah lingkungan karena proses produksinya yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan sumber protein hewani. 

Ketersediaan tempe yang melimpah di Indonesia dan harganya yang terjangkau membuatnya semakin mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat.  

Berbagai studi menunjukkan bahwa konsumsi tempe secara rutin tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan pribadi tetapi juga dapat mendukung pola makan sehat secara global. 

Dengan manfaatnya yang begitu banyak, tak heran jika tempe semakin diminati di pasar internasional.  

Dengan cita rasa yang lezat, harga yang terjangkau, dan kandungan gizi yang melimpah, tempe berhasil menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan sehat, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS