PARBOABOA, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan ditembak pada Kamis (3/11/2022) ketika konvoi protes anti-pemerintah yang dipimpinnya di kota timur Wazirabad.
Peristiwa itu terjadi ketika truk kontrainer yang dia tumpangi bersama anggota partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) melewati kota Wazirabad, sekitar 200 km dari kota Islamad.
Berdasarkan keterangan dari anggota PTI Zarga Taimur, seorang lelaki tiba-tiba menembak Imran Khan yang sedang berdiri di atas kontrainer. Tersangka penembak itu berusaha mengarahkan senapannya lebih tinggi, tetapi segera dihalangi oleh suporter di sebelahnya. Akibatnya peluru hanya mengenai bagian kaki Khan dan terdapat empat anggota PTI lainnya juga terluka dalam insiden tersebut.
Menteri Informasi Marriyum Aurangzeb menerangkan, bahwa tersangka penembakan Imran Khan telah ditangkap.
"Itu adalah upaya pembunuhan yang jelas. Khan dipukul tetapi dia stabil. Ada banyak pendarahan," ujar juru bicara partai Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), Fawad Chaudhry dilansir Channel News Asia, Jumat (4/11/2022).
Jika penembakan tidak segera dihentikan oleh orang-orang di sana, maka seluruh pimpinan PTI akan musnah.
Tersangka Ditembak Mati
Seorang pria yang diduga tersangka penembakan yang menyerang Khan telah ditembak mati, terang Raoof Hasan, seorang ajudan senior Khan.
“Orang kedua bersenjata yang ditangkap ditempat peristiwa itu terjadi tetapi tidak segera diketahui dan tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penembakan itu. Ada ratusan orang dalam konvoi itu.
Kemudian Khan melakukan konvoi besar dengan menggunakan truk dan mobil menuju Islamabad sebagai bagian dari pawai protes yang bertujuan memaksa pemerintah untuk mengadakan pemilihan awal.
Khan sendiri dilengserkan dari jabatannya melalui mosi tidak percaya pada April lalu. Meskipun begitu, mantan perdana menteri pakistan itu tetap menjadi unggulan di dalam negeri, khususnya di kalangan pemilih muda.
“Seorang pria melepaskan tembakan dengan senjata otomatis. Beberapa orang terluka,” tutur pejabat partai Asad Umar.
Khan dibawa ke rumah sakit di Lahore setelah serang itu terjadi. Dalam sebuah pernyataan, militer menyebut penembakan itu “sangat terkutuk”
Khan menuduh militer mendukung rencana untuk melengserkannya dari kekuasaan. Minggu lalu, militer mengadakan konferensi pers yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menyangkal tuduhan tersebut.