PARBOABOA, Shanghai - Respons tegas datang dari China menyusul kunjungan Wakil Presiden Taiwan, William Lai, ke Amerika Serikat (AS). China menggelar latihan militer gabungan di sekitar wilayah Taiwan sebagai bentuk 'peringatan serius'.
Pada Sabtu (19/8/2023), pasukan militer China melaksanakan patroli kesiapan tempur yang melibatkan unsur angkatan laut dan udara. Kolonel Shi Yi, juru bicara dari Komando Garda Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, menjelaskan latihan ini difokuskan pada koordinasi dan pengujian kemampuan tempur pasukan dalam operasi bersama.
Selama latihan tersebut, pasukan militer China akan berlatih dalam hal seperti koordinasi antara kapal dan pesawat serta teknik merebut kendali. Hal ini dilakukan untuk menguji kemampuan tempur pasukan secara realistis.
Kolonel Shi juga menegaskan, latihan militer ini memiliki makna sebagai peringatan serius kepada pasukan separatis yang berusaha memperjuangkan kemerdekaan Taiwan dan mendekati kekuatan asing untuk mengganggu keamanan China.
Aksi China memicu reaksi keras dari pemerintah Taipei. Kementerian Pertahanan Taiwan menegaskan akan mengirim pasukan yang diperlukan untuk memastikan keamanan nasional.
Meskipun China mengklaim bahwa latihan ini hanya sebagai bagian dari latihan rutin, langkah tersebut telah mendapatkan kecaman keras dari Taiwan.
Pemerintah Taiwan menganggap tindakan China tidak hanya mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan Selat Taiwan, tetapi juga mencerminkan semangat militeristik yang merugikan upaya diplomasi.