Masyarakat Desa Marjandi Embong Rindu Hirup Udara Segar karena Proyek Jalan Tidak Juga Selesai

Kondisi polusi debu sepanjang 3 km di jalan Provinsi Raya - Pematang Siantar yang sangat dekat dengan perumahan warga, Kamis (12/01/2022) (Foto: Parboaboa/Patrick)

 

PARBOABOA, Simalungun - Proyek jalan sepanjang tiga kilometer di Jalan Provinsi Raya - Pematang Siantar dipenuhi debu tanah. Masyarakat Desa Marjandi Embong rindu menghirup udara segar karena pengerjaan yang sudah berjalan sejak beberapa bulan ini tidak kunjung selesai. Mereka pun rawan terkena gangguan pernapasan.

Amatan tim Parboaboa, jalan provinsi sepanjang 3 km tersebut belum rampung, sebagian jalan masih berbentuk padatan tanah. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran munculnya penyakit pernapasan pada masyarakat. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Sorman Saragih mengatakan, polusi debu di jalan tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan. 

"Dari sisi kesehatan memang mengganggu terutama terhadap saluran pernapasan atas, udara tercemar dengan debu, sehingga kandungan oksigen tidak baik," ucapnya Kamis, (12/01/2022). 

Rosman mengatakan, Dinkes mengimbau masyarakat di saat musim panas sedang melanda ini untuk tidak membuka ventilasi udara, termasuk jendela, pintu, demi meminimalisasir debu masuk ke rumah. 

"Kemudian menggunakan masker, meminimalisasi debu terhirup," tambahnya. 

Ketika ditanya tim Parboaboa kepada Kepala Puskesmas Panei Tongah, Dr Juliani mengatakan, kunjungan masyarakat ke Puskesmas tempatnya bekerja tidak begitu signifikan. 

"Sampai saat ini memang kunjungan pasien kami seperti biasa. Untuk penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) masih tetap seperti bulan sebelumnya," jelasnya. 

"Yang dimaksud ISPA-belum bisa dipastikan karena debu, iklim atau penyakit bawaan," tambahnya.

Juliana mengatakan, untuk data pasien ISPA yang berobat ke Puskesmas Panei Tongah belum rampung dan penyelesaiannya direncanakan pada akhir bulan.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS