Misteri Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih

Polisi masih mengungkap aktor intelektual di balik kematian KCP BRI Mohamad Ilham Pradipta (35) di Pasar Rebo (Foto: Unsplash)

PARBOABOA, Jakarta - Kasus penculikan sekaligus pembunuhan terhadap Mohamad Ilham Pradipta (35), Kepala Cabang Pembantu BRI Cempaka Putih, masih menjadi misteri. 

Tragedi ini bermula ketika Ilham diculik di area parkir Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025) sore. Saat itu, ia diketahui baru saja menyelesaikan pertemuan dengan rekan kerja. 

Rekaman CCTV memperlihatkan korban dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil putih yang terparkir di samping mobilnya, bahkan sempat berteriak meminta pertolongan. 

Seorang pria yang berada di lokasi menyadari kejadian tersebut dan mencoba mendekat, tetapi tidak berhasil mencegah karena mobil pelaku langsung melarikan diri.

Keesokan harinya, Kamis (21/8/2025), Ilham ditemukan tewas oleh warga di area persawahan Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Tubuhnya dalam kondisi mengenaskan. 

Mata, tangan, dan kakinya terikat lakban serta penuh luka memar. Penemuan ini segera dilaporkan ke aparat desa lalu diteruskan ke polisi. Jenazah kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

Polda Metro Jaya bergerak cepat. Empat tersangka berinisial AT, RS, RW, dan RAH berhasil ditangkap di dua lokasi berbeda. 

Tiga di antaranya diamankan di Jalan Johar Baru III No 42, Jakarta Pusat. Sementara satu lainnya diringkus diringkus saat berupaya melarikan diri melalui bandara Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky menyebut, dari hasil pemeriksaan awal, keempatnya berperan sebagai penculik dan bukan eksekutor utama. 

"Resmob Polda Metro Jaya menegaskan masih ada pelaku lain yang diduga menjadi otak sekaligus pelaksana pembunuhan," ujar Dicky dalam keterangan, Kamis (21/8/2025).

Meski sudah ada sejumlah tersangka, motif di balik kasus ini belum terungkap. Aparat masih mendalami kemungkinan terkait persoalan ekonomi, dendam pribadi, atau masalah pekerjaan. Namun hingga kini, kepolisian menilai motifnya masih belum jelas.

“Motifnya belum bisa dipastikan, masih gelap,” tegas Dicky.

Ilham sendiri diketahui telah 13 tahun mengabdi di BRI. Kepergiannya yang tragis bukan hanya menyisakan duka mendalam, tetapi juga pertanyaan besar tentang siapa dalang di balik aksi terencana ini. 

Dirut BRI Angkat Bicara

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Hery Gunardi, menyampaikan keprihatinannya terkait kasus penculikan dan pembunuhan Ilham yang ditemukan tewas di Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Menurut Hery, berdasarkan rekaman video yang beredar, korban terlihat diculik oleh sejumlah orang, kemudian dimasukkan ke kendaraan lain sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia. 

Ia menegaskan, BRI bersama pihak kepolisian akan mendalami kasus tersebut, termasuk mengungkap motif di balik tindakan keji itu, apakah berkaitan dengan urusan penagihan atau faktor lain.

“Proses penyelidikan masih berjalan. Aparat kepolisian sedang mendalami lebih jauh. Jika ada perkembangan positif tentu akan kami sampaikan,” ujar Hery dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (21/8/2025).

Dalam rapat yang sama, anggota Komisi VI DPR RI, Ismail Bachtiar, turut menyoroti kasus ini. Ia mengingatkan agar perbankan, khususnya BRI, mempertimbangkan risiko yang mungkin ditanggung karyawan ketika diberikan target tertentu. 

“Kami berharap target yang diberikan perusahaan tetap memperhatikan aspek keselamatan karyawan, sehingga kejadian tragis seperti ini tidak ada kaitannya dengan beban kerja yang mereka pikul,” ungkapnya.

Editor: Defri Ngo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS