PARBOABOA, Kharkiv - Seorang model cantik asal Brasil dilaporkan tewas oleh serangan rudal Rusia di Ukraina.
Model sekaligus penembak jitu ini tewas hanya tiga pekan setelah ia secara sukarela mengajukan diri berperang melawan Rusia.
Dilansir Daily Mail, Rabu (6/7/2022), sebelum meninggal, Thalito do Valle telah beberapa kali ikut dalam misi kemanusiaan dan menjadi sukarelawan ke seluruh dunia, termasuk memerangi kelompok teroris ISIS di Irak.
Perempuan berusia 39 tahun itu terbunuh pada pekan lalu setelah sebuah rudal menghantam bunker persembunyiannya di Kota Kharkiv.
Kota di timur laut Ukraina itu telah menjadi medan perang paling sengit serta mengalami serangan dan bombardir tanpa henti selama perang berlangsung.
Serangan rudal yang sama juga menewaskan tentara Brasil, Douglas Burigo (40), yang saat itu sedang kembali ke bunker untuk mencari Thalito.
Menurut laporan para pejuang Ukraina, Thalito merupakan satu-satunya anggota yang tertinggal saat serangan rudal itu datang.
Thalito seringkali mendokumentasikan pengalamannya di medan perang dan mengunggahnya ke kanal YouTube-nya. Videonya saat melawan ISIS bahkan sudah ditonton oleh 32.000 orang.
Perempuan lulusan jurusan hukum ini pernah bekerja sebagai midel dan aktris. Ia juga pernah berpartisipasi dalam penyelamatan hewan bersama sejumlah LSM.
Thalito pernah menerima pelatihan menembak sebagai sniper dari pasukan Peshmerga, tentara militer independen suku Kurdi di Irak.
Seorang penulis bahkan sedang bekerjasama dengan Thalito untuk mengabadikan kisahnya di Ukraina dalam sebuah buku.
Saudara laki-laki Thalito, Theo Rodrigo Viera, menggambarkannya sebagai seorang pahlawan karena aktif melakukan misi kemanusiaan dan menyelamatkan nyawa.
Menurut Theo, adiknya itu baru tiga pekan di Ukraina, di mana ia bertugas sebagai regu penolong sekaligus penembak jitu.
Thalito dilaporkan bertanggungjawab untuk menyediakan perlindungan bagi warga sipil dan rekan-rekannya dari serangan pasukan Rusia.
Perempuan itu beberapa waktu yang lalu selamat dari hantaman bom di Kyiv. Kepada keluarganya, ia mengatakan tidak dapat banyak berbicara melalui ponsel karena kegiatannya selalu diawasi oleh militer Rusia.
Thalito terakhir kali berbicara dengan keluarganya pada pekan lalu, tak lama setelah ia pindah ke Kharkiv dari ibu kota Kyiv.
Ukraina pada Minggu telah menarik pasukannya dari Kota Lysychansk agar posisi mereka tidak terkepung oleh tentara Rusia.