PARBOABOA, Medan – Sejumlah orang yang diduga oknum polisi menyerang rumah sakit (RS) Bandung milik anggota DPRD Kota Medan di Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (6/11) lalu. Akibatnya, dua orang yang merupakan perawat dan sekuriti mengalami luka lantaran terkena pukulan.
“Kasus ini masih dalam penyelidikan, namun kami berjanji akan menangkap oknum-oknum yang terlibat penyerangan, apalagi ada informasi kelompok yang menyerang adalah oknum polisi,” ucap Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, seperti dilansir dari Inews, Senin (7/11).
Ia mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan CCTV, sekelompok orang tersebut terlihat melakukan penyerangan ke rumah sakit sebanyak dua kali.
“Kami sudah memeriksa beberapa saksi yang melihat kejadian tersebut, termasuk memeriksa kamera cctv rumah sakit saat penyerangan terjadi,” ujarnya.
Valentino kembali menegaskan, pihaknya bakal menangkap siapapun pelaku penyerangan tersebut, baik oknum polisi maupun bukan. Ia akan menindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polda Sumut untuk menindak pelaku jika mereka adalah petugas kepolisian,” katanya.
Salah seorang dokter RS Bandung Medan, Ferdy mengaku bahwa penyerangan tersebut sempat membuat dirinya dan orang-orang di rumah sakit panik hingga berlari ketakutan.
“Saya juga sempat hendak menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang tersebut. Waktu itu, saya tanya identitas mereka yang ternyata adalah polisi,” katanya.
Untungnya, Ferdy luput dari serangan para pelaku ketika mengetahui dirinya adalah seorang dokter di rumah sakit tersebut.
“Saya juga menyampaikan bahwa rumah sakit ini milik anggota DPRD Sumut yang juga Bendahara DPD PDIP,” katanya.
5 Oknum Polisi Ditangkap Terkait Penyerangan RS Bandung
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan bahwa sebanyak lima oknum polisi telah ditangkap terkait insiden penyerangan RS Bandung Medan.
"Ada lebih dari lima orang yang sudah diklarifikasi penyidik Polrestabes Medan dan Propam Polda," kata Hadi.
Ia pun mengatakan bahwa kelima polisi tersebut saat ini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut yang dilakukan oleh pihak Propam.
"Iya, mereka polisi. Proses Propam sedang berjalan," sebut Hadi.
