PARBOABOA, Pematang Siantar - Pemerintah Kota Pematang Siantar menggelar pasar murah. Banyak warga yang kecewa karena barang yang dibutuhkan habis dan waktu penyelenggaraannya singkat.
“Kami tidak mendengar kabar apapun jika ada pasar murah di kantor lurah, ini saya tahu karena kebetulan saya lewat sini,” kata Bina (42) warga Kelurahan Bantan, Selasa (07/02/2023).
Senada juga dikatakan Mirna (60), warga lainnya yang ikut mengungkapkan kekecewaannya karena kurangnya solidaritas masyarakat memberikan informasi pasar murah yang diadakan di kantor Lurah Bantan.
“Tetangga nya pun juga kurang rasa solidaritasnya, jadi ya begini lah. Selalu ketinggalan informasi kami, ini sudah hari terakhir diadakannya pasar murah,” ucapnya sambil menyusun barang yang dibeli dari kegiatan pasar murah.
Berbeda dengan Kelurahan Martoba, yang baru akan memulai pasar murah pada Selasa (07/02/2023).
Salah seorang warga Kelurahan Martoba Juriati (57) mengaku heran dengan lurah di daerah tempatnya tinggal. Ia telah melihat beberapa kelurahan telah mengadakan pasar murah, tapi tidak dengan kantor lurah tempatnya tinggal.
“Saya dapat informasi dari internet jika akan ada pasar murah di setiap daerah, pas saya datang ke kantor lurah Martoba. Belum ada jual bahan sembako apapun,” katanya
“Ternyata baru diadakan hari ini, sampai lima hari kedepan,” tambahnya
Informasi dari salah seorang panitia pasar murah Kelurahan Martoba (Edo) menerangkan, terlambatnya penyelenggaraan pasar murah di tempat kelurahannya bertugas karena masih mengadakan acara lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ).
“Karena hari kemarin tidak bisa gelar pasar murah, jadi kita ganti mulai hari ini sampai lima hari kedepan,” jelasnya
Edo merinci bahan sembako yang dijual yakni beras, minyak, gula, telur. “Perbedaan harga mencapai Rp20 ribu sendiri, seperti beras ini. Kalau di pasar horas mungkin harga nya sudah Rp65 ribu untuk yang ukuran 5 kg, di sini hanya Rp45 ribu dengan ukuran yang sama,” katanya.