Pembangunan PLTA Mentarang Dimulai, Ditargetkan Rampung 2030 Mendatang

Presiden Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk di Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023). (Foto: BPMI Setpres)

PARBOABOA, Jakarta - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara resmi dimulai pada Rabu (1/3/2023). Proyek yang direncanakan akan selesai pada tahun 2030 mendatang itu diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp40 triliun.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) mengatakan, proyek ini sebagai salah satu langkah Indonesia untuk mempercepat transisi menuju energi hijau.

Menurutnya, PLTA ini akan terintegrasi dengan Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Dengan demikian, produk yang dihasilkan KIPI adalah produk hijau lantaran listriknya dipasok PLTA yang emisi karbonnya rendah.

"Produk yang memiliki harga yang premium tapi kompetitif karena energinya dari energi hijau, dari Sungai Mentarang di Malinau," ujarnya.

Pemerintah juga berharap agar PLTA Mentarang Induk dapat segera disambungkan dengan kawasan industri di Bulungan. Meskipun untuk menyukseskan proyek ini, negara harus merogoh anggaran hingga Rp40 triliun.

"Dari Mentarang disambungkan dengan kawasan yang ada di Bulungan, disambungkan oleh transmisi, bukan pekerjaan mudah dan membutuhkan anggaran biaya yang tidak kecil US$2,6 miliar. Kalau dirupiahkan kira-kira Rp40 triliun. Sebuah nilai yang sangat besar sekali" imbuhnya.

Jokowi menyebut pembangunan PLTA Mentarang Induk akan dilakukan dengan bekerja sama dengan Malaysia. Menurut Jokowi, kerja sama ini membuktikan bahwa Indonesia dan Malaysia sebagai saudara serumpun dapat bekerja sama dengan efisien.

Editor: Rini
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS