PARBOABOA, China - Pemerintah China menerbitkan aturan baru untuk mengatur industri hiburan dan basis penggemar di negara tirai bambu tersebut. Menurut aturan yang baru, selebriti dan influencer dilarang untuk membuat konten yang memperlihatkan kemewahan dan pamer kekayaan.
Seperti dilansir Reuters pada Senin (29/11), Badan Ruang Siber China (CAC) mengumumkan, seluruh akun media sosial selebriti dan klub penggemar harus mengikuti ketertiban umum dan membuat kebiasaan yang baik, mematuhi nilai-nilai yang ada dan menerapkan gaya selera yang sehat.
Kebijakan ini dibuat menyusul banyaknya skandal di kalangan selebriti dan komunitas penggemar online di China yang dinilai menyebabkan kekacauan sosial masyarakat.
Selain itu para selebriti juga dilarang untuk membagikan informasi palsu atau pribadi, memprovokasi kelompok penggemar untuk saling menyerang secara verbal, dan mendorong penggemar untuk mengambil bagian dalam penggalangan dana ilegal atau investasi tidak masuk akal.
Pemerintah China juga memandang budaya selebriti dan aksi mereka mengejar kekayaan sebagai akibat dari pengaruh budaya Barat yang membahayakan. Memamerkan kekayaan dinilai dapat mengancam ideologi komunisme karena sama saja mempromosikan tindakan individualisme, bukan sosialisme.
Mereka juga mengatur tentang iklan yang dibintangi artis, kerja sama merek, serta promosi komersial. CAC mengatur hal itu hanya boleh ditampilkan di bagian iklan yang telah diatur setiap platform situs web. Tulisan iklan juga harus dibuat menonjol.
Peraturan baru di jejaring sosial Tiongkok ini ditegakkan dengan cara memantau tiap akun. Pemerintah juga meminta bantuan pengguna untuk melaporkan setiap pelanggaranyang dilakukan para seleb, khususnya konflik yang melibatkan grup penggemarnya.
Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia pamer kekayaan merupakan salah satu konten yang cukup mudah ditemukan di media sosial. Bahkan konten-konten sejenis itu sangat mudah trending dan menyita perhatian warganet.
Konten yang berkembang seperti pamer saldo rekening, pamer mobil terbaru, rumah besar dan sejumlah kemewahan lainnya. Padahal, memamerkan harta kekayaan menjadi sesuatu yang dianggap tidak etis di budaya masyarakat Indonesia, namun saat ini pamer kekayaan digunakan sebagain para selebriti dan influencer sebagai ajang untuk menunjukkan sisi kemapanan dan mempertahankan status sosial mereka.
Akun-akun sosial media yang kerap membagikan konten kemewahan cukup sering menjadi bahan perdebatan sesama warganet. Sebagain masyarakat merasa hal itu bukanlah sesuatu yang pantas dibagikan, sebagian warganet lainnya justru menggunakan konten pamer tersebut untuk membandingakan standar kemewahan selebriti.