parboaboa

Ekonom UISU Medan Wanti-wanti Kenaikan Inflasi Imbas El Nino, Masyarakat: Pemerintah Harus Cari Solusi

Ilham Pradilla | Daerah | 30-06-2023

Gunawan Benjamin, pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatra Utara (UISU). (Foto: PARBOABOA/Ilham Pradilla)

PARBOABOA, Medan - Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Sumatra Utara (UISU), Gunawan Benjamin mengingatkan kenaikan inflasi yang diakibatkan oleh fenomena El Nino.

Menurutnya, fenomena cuaca tersebut bisa mengancam kekeringan pada lahan pertanian masyarakat di Indonesia, termasuk Sumatra Utara.

"El nino ini akan memicu terjadinya penurunan produktivitas tanaman pangan yang ada di Tanah Air tanpa terkecuali wilayah Sumut. Jadi, ada ancaman kenaikan harga pangan nantinya dan tentunya akan memicu kenaikan laju tekanan inflasi," katanya kepada PARBOABOA, Jumat (30/6/2023).

Dosen di UISU ini mengungkapkan, perkiraan inflasi di Juni-Juli didominasi dengan kebutuhan pangan hortikultura, salah satunya cabai merah.

"Harga cabai merah diperkirakan akan menjadi penyumbang inflasi terbesar," ungkapnya.

Pada Juni 2023, harga rata-rata cabai merah naik dua kali lipat dari Rp17 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu per kilogram. Kenaikan juga terjadi di harga cabai rawit yang mencapai Rp24 ribu per kilogram, atau sebesar 35 hingga 43 persen.

Selain itu, harga bawang merah di Juni 2023 juga naik menjadi Rp33 ribu per kilogram atau sekitar 14,5 persen, bawang putih mencapai Rp37 ribu per kilogram atau naik sekitar 8,7 hingga 9,6 persen.

Di sisi lain, harga telur ayam juga ikut naik sekitar 5 persen, daging ayam naik sebesar 8 hingga 10 persen dan komoditas sayur-sayuran lain yang juga meningkat bulan ini.

Sementara di Juli 2023, Gunawan memprediksi inflasi akan meningkat hingga 0,6 persen.

"Secara keseluruhan Sumatra Utara pada bulan Juli mendatang akan naik inflasinya di atas 0,4 persen hingga 0,6 persen," ucapnya.

Untuk mengantisipasi kenaikan inflasi, Gunawan meminta pemerintah segera hadir mengatasi kenaikan harga pangan, terutama yang memicu inflasi dengan cara memberikan subsidi kepada masyarakat, khususnya yang berada di bawah garis kemiskinan.

"Pemerintah perlu hadir di masyarakat dengan mengalokasikan anggaran APBD atau APBN untuk menjaga daya beli masyarakat. Dikasih subsidi karena kalau mengendalikan pasar kurang efektif karena cuaca El Nino," ucapnya.

"Biaya transportasi petani ditalangi, sehingga harga jual tidak berubah, setidaknya pemerintah bisa mengkompensasi harga pangan per kilogramnya," tambah Gunawan Benjamin.

Masyarakat Minta Pemerintah Beri Solusi

Menanggapi ancaman inflasi imbas dari kenaikan harga pangan, salah seorang masyarakat Kota Medan, Nurhanifa meminta pemerintah segera menangani permasalahan ini agar tidak berlarut-larut.

"Kalau udah naik gini kita yang kena imbasnya bang, segera pemerintah ambil peran cari solusi ini, jangan kita masyarakat kecil ini aja yang terus menerus kena imbasnya," katanya kepada PARBOABOA, Jumat (30/6/2023).

Menurut Nurhanifa, jika terus dibiarkan, maka masyarakat, terutama masyarakat miskin yang akan terkena imbasnya.

Ia juga khawatir inflasi bisa memicu kenaikan harga dagangan pedagang kaki lima.

"Pasti naik bahan apapun ini bang, kita ini masyarakat biasa cuma bisa menerima keputusan terbaiklah," imbuh Nurhanifa.

Editor : Kurnia

Tag : #inflasi    #el nino    #daerah    #ekonomi    #pertanian    #pangan    #musim kemarau    #berita sumut   

BACA JUGA

BERITA TERBARU