PARBOABOA, Pematangsiantar - Pencarian korban pesawat China Eastern yang jatuh pada Senin (21/3) lalu masih terus berlanjut. Ratusan petugas penyelamat dikerahkan ke lokasi untuk mencari kotak hitam kedua pesawat dan para korban.
Awalnya sebuah berita dari CAAC News sempat mengabarkan jika kotak hitam kedua Pesawat milik China Eastern yang jatuh telah ditemukan. Namun pada Jumat (25/3) kantor Berita resmi China, Xinhua menampik kabar tersebut dan mengatakan bahwa kotak hitam kedua dari pesawat yang jatuh belum ditemukan.
Adapun kotak hitam pertama yang merupakan perekam suara kopkit di temukan pada Rabu (23/3) dan telah dikirimkan ke Beijing untuk dianalisa. Hasil analisa awal diperkirakan baru akan keluar dalam waktu 10 hingga 15 hari dan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai pada kesimpulan akhir.
Selain pencarian kotak hitam, evakuasi jenazah para korban juga masih terus dilakukan, sejumlah potongan tubuh telah ditemukan di lokasi dan telah diserahkan kepada tim investigasi untuk proses identifikasi.
Dalam pernyataan resmi, pihak maskapai mengatakan jika tidak ada cuaca buruk saat penerbangan, selain itu ada 3 orang pilot berpengalaman yang menangani penerbangan tersebut. Sehingga belum ada dugaan awal yang menjadi penyebab pesawat menukik dari ketinggian tepat sebelum kecelakaan terjadi.
Setelah terjadinya kecelakaan, pihak maskapai China Eastern langsung mengandangkan 223 pesawat Boeing 737-800. Hal ini dilakukan bukan karena ada yang salah dengan keseluruhan pesawat Beoing tersebut, namun sebagai bentuk pencegahan agar tidak kembali terjadi tragedi yang menggunakan pesawat sejenis.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 milik China Eastern melakukan penerbangan komersial dari Kota Kunming ke Guangzhou dengan membawa 132 penumpang dan awak pesawat pada Senin (21/3).
Namun pesawat seketika hilang kontak dengan kontrol lalu lintas udara dan dilaporkan telah jatuh di wilayah pegunungan di dekat kota Wuzhou, wilayah Guangxi.