PARBOABOA, Pematang Siantar - Pemerintah Kota Pematang Siantar, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akhirnya memberikan kepastian terkait perbaikan lubang di sekitar jembatan Sudirman di samping Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).
Kepastian itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BPBD Kota Pematang Siantar, Guntur Damanik.
Kepada PARBOABOA, Guntur menyebut, anggaran perbaikan lubang akan menggunakan dana Tanggap Darurat Bencana (DTDB) dari APBD Pematang Siantar tahun anggaran 2023.
"Setahu saya sudah ditangani dan SK wali kota sudah kami kantongi dua minggu lalu. Perbaikan berasal dari anggaran DBTB dari APBD Pematang Siantar," ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (14/7/2023).
Namun Guntur enggan merinci berapa anggaran untuk perbaikan lubang di jembatan yang telah dikeluhkan masyarakat itu.
Ia hanya menyebutkan, perbaikan akan menggunakan 30 persen dari dana DTDB tahun anggaran 2023.
"Kami masih memulai perbaikan, jadi belum bisa dipastikan berapa keluar, pengerjaannya selesai, baru tau anggaran tersebut dipakai berapa," ungkapnya.
Damanik mengatakan pengerjaan perbaikan ruas jalan amblas akan dilakukan selama dua bulan dan mempertimbangkan fenomena cuaca yang dapat berpotensi mengganggu selama menyelesaikan perbaikan ruas jalan tersebut.
"Tergantung dalam perhitungan estimasi waktu dan volume curah hujan yang baru-baru ini, paling cepat kita selesaikan dua bulan," imbuhnya.
Pantauan PARBOABOA di sekitar Jembatan Sudirman, belum tertera plang proyek perbaikan jembatan yang berdiameter 25 centimeter dengan kedalaman sekitar 5 meter di bahu jembatan tersebut, Jumat (14/7/2023).
Selain itu, garis polisi yang pernah dipasang sebagai tanda agar masyarakat yang melintas bisa lebih waspada terhadap lubang tersebut kini tidak terlihat. Yang terlihat hanya sebuah tiang yang disemen dalam sebuah ember untuk menandakan ada lubang di sekitar jembatan tersebut.
Tidak hanya itu, aspal di sekitar Jembatan Sudirman juga terpantau mulai rusak. Beberapa titik mengalami retak dan membuat pengendara harus ekstra hati-hati menghindari aspal yang telah mengelupas dan lubang.
Sebelumnya, masyarakat Pematang Siantar, yang biasa melintasi Jembatan Sudirman, Mario Purba (31) mengaku khawatir jika lubang di sekitar jembatan tidak segera diperbaiki.
“Sampai kapan dinas terkait akan membenahi fasum seperti jalan-jalan berlubang di Kota Pematang Siantar? Lubang dengan diameter kecil seperti itu saja diperlambat proses perbaikannya,” ketusnya kepada PARBOABOA, Jumat (14/7/2023).
Warga Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari itu menjelaskan, pemerintah seharusnya segera memperbaiki, sebagai bentuk perhatian terhadap warga yang bermukim di wilayah tersebut dan pengendara yang melintas.
"Ini kelihatannya aneh. Lubang yang berada di jalan provinsi tersebut dan selalu dilintasi mobil-mobil pribadi pejabat serta masyarakat, tetapi kenapa tak kunjung diperbaiki juga," katanya heran.
Mario menyesalkan tidak adanya respons dari DPRD Pematang Siantar terkait lubang yang dapat membahayakan masyarakat, padahal DPRD adalah wakil rakyat.
“Itu kan jembatan yang sering dilintasi, harusnya diutamakan perbaikannya. Masak harus menunggu ambruk jembatannya dan korban jiwa dulu agar diperbaiki, belum lagi DPRD sebagai pengawas pemerintah saja diam,” imbuh dia.